Stabilitas Membujur kapal

Stabilitas Membujur kapal

Ukuran Membujur kapal 

  • L.B.P(length between perpatikuler ) Panjang perpatikuler adalah jarak membujur titik potong linggi haluan dengan garis air (musim panas)
  • L.W.L(length water line) panjang membujur sepanjang garis air(musim panas).
  • L.O. A (Length over all) panjang maksimum kapal dari titik linggi haluan sampai pada titik paling belakan pada linggi buritan.

Stabilitas Membujur kapal 

tujuan para perwira kapal mempelajari stabilitas membujur kapal iyalah untuk merubah sarat depan dan belakang. Dalam hal tersebut dibutuhkan bobot dalam jumlah banyak untuk merubah sarat depan dan belakang.

stabilitas membujur kapal
pada gambar diatas kapal dalam keaadan terpung dengan kedudukan rata (even keel) dimana:
  • W= displacement (berat benaman)
  • w = bobot yang digeser
  • G = Titik berat
  • B = titik apung
  • WL = Water line (garis air)

Sarat Kapal

sarat kapal merupakan bagian dari stabilitas membujur kapal yang sangat berpengaruh terhadap stabilitas membujur kapal hal ini erat kaitanya dengan trim kapal contoh sebagai berikut:

sarat kapal trim kapal


Trim adalah perbedaan sarat muka dan belakang. dalam pembuatan trim kapal selalu dibuat sarat depan lebih kecil dari pada serat belakang dengan catatan kapal jangan sampai tonggak.
 
Sarat (Draught/Draft) = jarak tegak antara lunas kapal dengan garis air  contoh ganbar diatas:
a= sarat belakang (aft draught)
b= sarat tengah-tengah kapal (midship draught)
c = sarat depan (fore draught)

  1. Even Keel yaitu  sarat depan = sarat belakang (a=c)
  2. By the Stern yaitu sarat belakang lebih besar dari sarat depan  (a > c)
  3. By the Head yaitu sarat belakang lebih kecil dari sarat depan (a < c)
  4. b = (a + c)/2 (hanya apabila tidak terjadi hogging atau sagging)

Titik-Titik Membujur Kapal

 adapun titik yang mempengaruhi stabilitas membujur kapal adalah sebagai berikut:

Titik-Titik-Membujur-Kapal

  • Jarak antara titik G dengan CL = l.c.g (LCG adalah jarak antara ‘muatan’ ke CL. Didepan CL diberi tanda “ – “ (intention to make the ship ‘by the head’), di belakang CL diberi tanda “ + “ intention to make the ship ‘by the stern’)
  • Jarak antara titik B dengan G = l.c.f (L.c.g dan l.c.b juga dapat dihitung dari perpendicular depan/belakang)
  • Jarak antara titik B ke CL = l.c.b (L.c.g dan l.c.b juga dapat dihitung dari perpendicular depan/belakang)
  • Dlm stabilitas membujur, titik B lazim disebut ‘c.o.f’ (center of floatation)
baca: stabilitas melintang kapal

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. TERIMAKASI