Showing posts with label purifier. Show all posts
Showing posts with label purifier. Show all posts

Mengatasi Over Flow Purifier

memperbaiki purifier yang over flow

Mengatasi Over Flow Purifier

Adapun pemecahan masalah yang akan dibahas mengenai penyebab terjadinya over flow bahan bakar pada F.O purifier dalam menghasilkan minyak bersih di kapal MT. TIRTASARI adalah:

Rusaknya membran pada reducing valve.

Rusaknya membran pada reducing valve adalah merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kebocoran bahan bakar pada purifier. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu penanganan yang serius untuk menanggulangI masalah tersebut dengan membuka dan memeriksa komponen tersebut. 
Adapun prosedur untuk melakukan pemeriksaan pada membran reducing valve adalah :  

  1. Stop pengoperasian purifier
  2. Tutup kran pada tangki air tawar yang menuju kepurifier
  3. Tutup kran solenoid valve pada saluran air tekanan tinggi
  4. Lepas manometer pada reducing valve
  5. Buka dan lepas reducing valve
  6. Adakan pemeriksaan pada tiap-tiap komponen pada reducing valve, termasuk pada membrannya
  7. Lepas dan adakan pemeriksaan terhadap membrane reducing valve, jika terdapat kerusakan maka segera ganti dengan yang baru
  8. Pasang kembali membran reducing valve yang baru
  9. Pasang kembali reducing valve beserta manometernya
  10. Buka kran solenoid valve
  11. Buka kran pada tangki air tawar yang menuju ke purifier
  12. Jalankan purifier dan lakukan pengaturan tekanan air bertekanan yang masuk ke dalam purifier dengan memutar baut pengaturan (adjusting screw) ke kiri dan ke kanan sesuai dengan besarnya tekanan yang dibutuhkan.
  13. Bila purifier beroperasi tanpa adanya alarm kebocoran (leakage alarm) dan bahan bakar yang keluar menuju tanki penampungan sudah normal, maka purifier telah beroperasi dengan normal.


Kerusakan Pada Main Seal Ring.

Rusaknya main seal ring (keras dan tidak elastis) adalah juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya overflow.  Adapun faktor penyebab dan cara penanggulangannya adalah sebagai berikut :

a.Faktor pemasangan

Pemasangan seal ring harus dengan teknik yang baik dan cara pemasangan yang benar yaitu :
  1. Bersihkan terlebih dahulu bagian tempat pemasangan seal ring dari kerak atau kotoran lainnya.
  2. Pemasangan seal ring harus dipasang hati-hati agar tidak melintir (berputar).
  3. Berikan silikon ke masing-masing bagian seal ring dengan rata agar kerapatan dapat terjaga serta kebocoran dapat terhindari. 

b.Faktor usia

Apabila seal ring sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena lamanya pemakaian maka tidak ada jalan lain kecuali seal ring tersebut harus diganti dengan yang baru. Penggantian seal ring tersebut harus sesuai dengan ukuran sebelumnya dan mempunyai type untuk purifier F0PX 610. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakcocokan komponen dalam pemasangan main cylinder.

Baca: Fungsi Purifier Kapal

Over Flow Bahan Bakar Pada Purifier

Terjadinya over flow bahan bakar  pada FO. purifier diakibatkan oleh karena tidak bekerjanya beberapa komponen dari purifier sehingga purifier tidak beroperasi dengan normal,

Over Flow Bahan Bakar  Pada Purifier

Terjadinya over flow bahan bakar  pada FO. purifier diakibatkan oleh karena tidak bekerjanya beberapa komponen dari purifier sehingga purifier tidak beroperasi dengan normal, Adapun bagian dari komponen tersebut adalah :


Membran Pada Reducing Valve

Reducing Valve adalah merupakan komponen luar purifier yang berfungsi untuk mereduksi dan mensupplai air  tawar bertekanan tinggi yang masuk ke dalam purifier untuk proses penutupan bowl. Bila tekanan air dari solenoid valve masuk, maka akan menekan membran naik ke atas, sehingga klep pengatur juga ikut naik dan air akan masuk ke dalam purifier melalui saluran masuk air pengoperasian.

Bila tekanan air turun, maka pegas pengatur akan menekan klep ke bawah sehingga menutup jalannya air pengoperasian. Besar atau kecilnya tekanan air yang disuplay oleh reducing valve dapat di atur dengan memutar baut pengatur ke kanan atau ke kiri.

Untuk mengetahui tekanan air yang masuk ke dalam putrifier, maka dipasang manometer.
Jika air suplay tekanan tinggi tidak tersuplay ke dalam purifier untuk proses penutupan bowl, maka akan menyebabkan minyak dalam purifier akan keluar ke sludge tank melalui celah antara bowl hood dan main silinder yang tidak tertutup. 

Akibat terbuangnya bahan bakar ke sludge tank, maka minyak bersih yang keluar menuju tanki penampungan menjadi berkurang dan jumlah kotoran yang terbuang ke sludge tank menjadi bertambah.
Adapun perbandingan bahan bakar (Fuel Oil) yang masuk dan keluar dari purifier pada saat pengoperasian normal dan tidak normal:

1.Pada saat normal:
     SG = 0,905
     T    = 850 C
     Inlet feed rate = 3000 L/h. (P1)
     Outlet feed rate   = 2750 L/h. (P3)
      Lost feed rate = 250 L/h. (P2)
P2  = P1 - P3 
= 3000 – 2750
= 250 L/h


2.Pada saat tidak normal (overflow) :
SG  = 0,905
T     = 850 C
        Inlet feed rate  = 3000 L/h. (P1)
        Outlet feed rate  = 1750 L/h. (P3)
        Lost feed rate   = 1250 L/h. (P2)
P2  = P1 - P3 
= 3000 – 1750
= 1250 L/h
              Ket :            SG         = Spesifik gravity
                                   T           = Temperatur
                                   P1 = Bahan bakar kotor yang masuk
           P3 = Bahan bakar bersih yang keluar

                                        P2 = kotoran (Bahan bakar + Air + 
                                                                 Lumpur) yang ke sludge tank.


Penyebab tidak tersupplainya air pengoperasian yang bertekanan tinggi untuk proses penutupan bowl dalam purifier adalah karena rusaknya membran pada reducing valve.


Rusaknya membran pada reducing valve karena kurangnya perawatan dan jam kerja yang sudah melampaui batas maksimum (12 bulan) mengakibatkan air merembes menembus (bocor) membran sehingga kemampuan  air untuk menekan membran menjadi berkurang dan tidak bisa mengangkat katup yang merupakan tempat saluran masuknya air pengoperasian yang bertekanan tinggi untuk proses penutupan bowl dalam purifier.

Main Seal Ring

Main Seal Ring adalah sebuah perangkat purifier yang berfungsi untuk menutup celah antara bowl body dengan main silinder pada saat terjadinya proses pengoperasian purifier. Jika main seal ring mengalami kerusakan dan keausan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka bahan bakar akan keluar diantara bowl hood dengan main silinder menuju ke saluran pembuangan kotoran. Adapun penyebab rusaknya seal ring yaitu :

a. Faktor pemasangan

Pada saat pemasangan sebuah seal ring harus disertai dengan ketelitian dan teknik yang benar. Pemasangan dari seal ring yang terpasang rapat dan sebagian melintir (berputar) itu akan mengakibatkan bowl body dengan main silinder tersebut tidak rapat, sehingga bahan bakar yang belum sempat dipisahkan dengan air dan kotoran akan keluar melewati celah-celah antara bowl body dan main silinder akibatnya bahan bakar yang masih bersih ikut keluar melalui sludge port atau over flow.


b. Faktor Usia

Kerusakan pada seal ring bisa dipengaruhi oleh faktor usia sebab, komponen ini terbuat dari bahan karet yang lama kelamaan akan menjadi renggang dan bila sudah melewati batas kerja maksimum (enam bulan) secara otomatis sifat-sifat mekanis yang akan ditimbulkan oleh seal ring akan berkurang dan mengakibatkan seal ring tidak lagi berfungsi sebagai perapat yang baik. 

Terkadang meskipun usia dari seal ring belum melewati dari batas maksimum tapi sudah mengalami kerusakan atau sudah tidak berfungsi dengan baik. Ini dikarenakan kualitas dan bahan dari seal ring kurang mempunyai mutu yang tinggi atau kurangnya perawatan secara rutin, maka pada saat pengopersian akan terjadi over flow.

Jenis jenis bahan bakar yang digunakan kapal

sebuah drum yang berisi jenis jenis bahan bakar kapal

Fungsi Bahan bakar

bahan bakar diatas kapal merupakan sebuah cairan yang sangat penting pada kapal, bahan bakar ini fungsinya sangat fital pada kapal, yaitu berfungsi sebagai media pembakaran pada mesin kapal, atau sebagai penghasil tenaga gerak mekanik pada mesin kapal.

Proses Pembuatan BBM 

Kesemuanya BBM ini dari minyak bumi yang didestilasi. Minyak bumi dipanaskan dalam cerobong besar tinggi maka unsur ikatan premium akan menguap, ikatan solar juga, kerosene, dan semua jenis ikatan-ikatan karbon itu menguapnya tidak bersamaan tapi tergantung titikd didih masing-masing yang memang sudah standar berdasar hukum fisika.

Masing-masing hidro karbon yang telah menjadi uap itulah yang kemudian diambil dengan cara memasang saluran di kolom cerobong destilasi tsb. Uap yang diambil itu kemudian dikondensasikan (didinginkan dan dicairkan lagi) menjadi masing-masing jenis BBM tsb.
baca: kapal tanker bermuatan minyak bumi

Jenis Bahan Bakar Kapal

umumnya bahan bakar yang sering di dengar adalah bensin, solar, pertamax, pertalite, nanmu bahan bakar kapal berbeda dengan bahan bakar umumnya, berikut adalah beberapa jenis bahan bakar kapal yang dikelompokan berdsarka viscosity atau kekentalanya antara lain:

MINYAK DIESEL (MDF)

Minyak diesel  ini dignakan untuk mesin kapal putaran rendah dibawah 1000 rpm. Minyak diesel merupakan salah satu hasil produksi yang dihasilkan melalui proses yang sama seperti minyak solar dan mempunyai keunggulan yang sama untuk beberapa parameter spesifikasi antara lain: Cetane number yang tinggi untuk menghasilkan pembakaran yang lebih baik pada mesin.

Water Content dan Sulphur Content yang sangat rendah sehingga mencegah dan mengurangi korosi. Minyak diesel biasa disebut juga sebagai Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF)

MINYAK SOLAR (HSD)

Hight Speed Diesel (HSD) atau minyak solar ini digunakan untuk mesin putaran tinggi diatas 1000rpm. Minyak solar merupakan salah satu hasil produksi proses cracking distillate dari minyak pelumas bekas dan mempunyai keunggulan yaitu: Cetane Number dan Cetane Index yang tinggi sehingga menghasilkan kualitas pembakaran yang sempurna pada mesin.

Water Content dan Sulphur Content yang sangat rendah karena bahan baku sebelum diproses telah melalui tahap dewatering (pemisahan air dari minyak pelumas bekas). Sehingga dapat mencegah dan mengurangi timbulnya korosi dan terbentuknya endapan pada ruang bakar mesin

Merine Fuel oil (MFO)

Marine Fuel Oi. Dipakai khusus untuk proses pembakaran di tanur atau dapur industri skala besar, juga dipakai untuk mesin penggerak utama (M/E) kapal  dengan putaran rendah.

Bahan Bakar Marine Fuel Oil Pada dasarnya pembakaran merupakan reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen. Selain itu, pembakaran juga merupakan hasil sejumlah besar reaksi yang rumit.

Pada proses pembakaran akan disertai dengan pembebasan kalor (panas) dan cahaya. Reaksi yang mungkin terjadi adalah reaksi pirolisis yaitu pemecahan termal molekul besar menjadi molekul kecil tanpa kehadiran oksigen jika bereaksi dengan oksigen maka reaksi ini akan menghasilkan nyala (Fessenden dan Fessenden, 1997).
baca: alat pemisah antar kotoran dengan bahan bakar pada kapal

System Bahan Bakar.

Sistem bahan bakar ini secara umum terdiri atas fuel oil transfer, filtery dan purifering; fuel oil circulating, fuel oil supply, dan heater. Bahan bakar di kapal disimpan di storage tank.

Koil pemanas harus dipasang pada tangki bunker sehingga temperatur bahan bakar pada tangki bunker dapat dipertahankan pada temperatur 40 - 500C. Dari bunker bahan bakar dipompakan ke settling tank, dimana sebelum masuk pompa bahan bakar akan melalui strainer untuk menyaring kotoran – kotoran.

Di settling tank ini juga diberi pemanas dan suhu dipertahankan pada kisaran 50 – 700C. Kemudian dari settling tank dipompakan ke centrifuges untuk membersihkannya dari kotoran dan air. Lalu setelah dari centrifuges masuk ke service tank Dari service tank, bahan bakar dialirkan menuju ke supply pump yang mempunyai tekanan 4 bar.

Supply pump ini juga disebut bagian bertekanan rendah dari circulating system bahan bakar. Untuk menghindari terbentuknya gas/udara pada bahan bakar, maka dipasang sebuah venting box.. Venting box terhubung dengan service tank melalui automatic deaerating valve yang bertugas untuk membebaskan gas/udara yang ada dan akan menampung cairan/liquid.

Dari bagian bertekanan rendah system bahan bakar tersebut ( supply pump ), bahan bakar kemudian dialirkan ke circulating pump yang akan memompa bahan bakar melewati heater ( untuk dipanaskan sampai 1500C ) dan full flow filter ( penyaringan ) untuk kemudian masuk ke motor induk.
Untuk memastikan pensuplaian bahan bakar cukup banyak, maka kapasitas dari circulating pump dibuat lebih besar dari jumlah bahan bakar yang dikonsumsi oleh motor induk.

Dan kelebihan bahan bakar tersebut akan disirkulasikan kembali dari motor melalui venting box yang kemudian akan menuju ke circulating pump kembali. Untuk memastikan tekanan konstan pada injection pump pada semua beban kerja motor induk, maka Spring Loaded Overflow dipasang pada system bahan bakar engine.

Tekanan bahan bakar yang masuk pada engine harus 7-8 bar, setara dengan tekanan pada circulating pump yaitu sebesar 10 bar.
Ketika engine berhenti, circulating pump akan terus bekerja untuk mensirkulasikan Heavy Fuel yang telah dipanaskan dan tetap melewati fuel oil system engine dengan tujuan untuk menjaga bahan bakar tetap panas dan katup bahan bakar tetap terdeae-rated.