Showing posts with label permesinan bantu kapal. Show all posts
Showing posts with label permesinan bantu kapal. Show all posts

Tidak Maksimanya Kevakuman Pada Evaporator FWG

Komponen Fresh Water generator yang sering mengalami kerusakan

Dari data hasil pengamatan penulis, gangguan dan kerusakan yang terjadi pada pesawat Fresh Water Generator yang sedang beroperasi sehingga menyebabkan produksi air tawar yang dihasilkan oleh Fresh Water Generator  menurun, yaitu :

“TIDAK MAKSIMALNYA KEVAKUMAN FRESH WATER GENERATOR  PADA EVAPORATOR SHELL”

Seperti kita ketahui bahwa kevakuman Fresh Water Generator  pada Evaporator Shell sangat penting dalam proses penguapan yang terjadi pada Fresh Water Generator .

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa dalam keadaan vakum suatu zat cair titik didihnya akan semakin rendah. Apabila tekanan kevakuman maksimal maka dengan temperatur pemanasan berkisar antara 550C-950C yang berasal dari pendingin air tawar mesin induk, air laut akan mendidih dan apabila tekanan kevakuman berkurang maka akan memperlambat proses penguapan sehingga akan berpengaruh terhadap produksi air tawar yang dihasilkan.

Baca: Prinsip Kerja FWG diatas Kapal

Kurangnya kevakuman pada Evaporator Shell dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
 

Tekanan Ejector Pump Rendah

Ejector Pump berfungsi mengalirkan air laut ke Water Ejector untuk proses pemvakuman didalam Evaporator Shell. Apabila tekanan Ejector Pump tinggi maka kevakuman yang terjadi juga akan tinggi, sebaliknya apabila tekanan yang dihasilkan Ejector Pump rendah maka kevakuman yang terjadi juga akan rendah.

Adapun penyebab terjadinya tekanan yang dihasilkan oleh Ejector Pump rendah, yaitu :

  1. Penyumbatan pada Impeller pompa Ejector.
  2. Kerusakan pada Mechanical Seal.


Terjadinya Penyempitan Aliran Pada Nozzle Ejector

Air yang tertekan dialirkan melalui sebuah Nozzle yang terdapat pada Ejector dan mengakibatkan air yang keluar dari Nozzle mempunyai kecepatan besar, sehingga udara, gas-gas dan kotoran akan terikut oleh aliran yang berkecepatan tinggi. 

Air yang digunakan adalah air laut yang mengandung kadar garam yang tinggi dan kotoran-kotoran. Apabila dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan karat dan kerak-kerak yang menempel pada sisi Nozzle dan dapat mempersempit aliran pada Nozzle Ejector.
 

Kebocoran Pada Packing Pipa Penghubung Antara Evaporator Shell dan Ejector

Letak Evaporator Shell terpisah dengan Ejector, sehingga membutuhkan pipa penghubung yang kemudian disambung menggunakan mur dan baut, serta dipasang packing pada sambungan tersebut agar tidak bocor.

Apabila terdapat kebocoran maka udara luar akan masuk kedalam sistem. Berdasarkan kejadian yang penulis alami, Pada saat melaksanakan pemeriksaan pada pesawat Fresh Water Generator  terdapat kerusakan pada Packing pipa penghubung antara Evaporator Shell dan Ejector yang menyebabkan udara luar masuk ke dalam sistem sehingga kevakuman didalam Evaporator Shell tidak maksimal.

Baca: Cara Mengoprasikan Fresh Water Generator

Adanya Kebocoran Pada Pompa Distilasi

Jika adanya kebocoran pada pompa distilasi air tawar yang telah dikondensasikan tidak dapat dipompakan masuk ke dalam pompa karena terhalang dengan adanya udara. Akibatnya kevakuman pada kondensor akan mengalami penurunan dan menyebabkan kevakuman didalam ruang Evaporator Shell ikut pula menurun.

Suhu Dan Tritmen HFO Untuk Pembakaran Boiler Yg Sempurna

temperatur dan tritmen bahan bakar untuk yang sempurna pada boiler kapal

Suhu Dan Tritmen HFO Untuk Pembakaran Boiler Yg Sempurna

Untuk mencapai suatu pembakaran yang sempurna, maka perbandingan antara jumlah bahan bakar dan udara harus baik yaitu cara memasukkannya harus mengikuti sistem yang sesuai.

Minyak perlu dipanasi sampai suhu sebelum titik nyala yaitu kira-kira sampai maksimum 100°C, sedangkan udaranya dipanasi hingga 180°C sampai 200°C. pembakaran di dalam dapur adalah suatu kejadian proses kimia pada saat itu setiap unsur dari minyak mempunyai proses pembakaran sendiri-sendiri dan kecepatannya pun bisa berbeda. 

Zat air H2 terbakarnya sangat cepat dan tidak meninggalkan bekas, sedangkan zat arang pembakarannya lebih pelan dan bisa meninggalkan sisa-sisa  yang berupa bahan padat yang disebut lengas. Pemanasan bahan bakar untuk proses pembakaran yang sempurna pada ketel uap di atas kapal SS. Golar Mazo adalah antara 70°C sampai 80°C.

Baca: Jenis-Jenis Bahan Bakar Kapal

Agar diperoleh bahan bakar yang siap pakai serta layak untuk menunjang terjadinya proses pembakaran maka ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu :


Minyak opak harus bersih dari segala kotoran yang sifatnya padat atau cair.

Bahan bakar yang diterima dari pihak bunker bukanlah bahan bakar murni akan tetapi masih mengandung unsur tertentu seperti air dan kotoran-kotoran tertentu  yang berasal dari pabrik pengolahan minyak sebelum sampai di kapal. Media penampung dan pipa pipa yang dilewati tidak menjamin bebas dari kotoran baik berupa karat, Lumpur dan air yang ada pada tangki atau pipa sehingga akan ikut dalam proses pemindahan atau transfer minyak sehingga minyak tersebut menjadi kotor. Untuk senantiasa bahan bakar menjadi bersih maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Penceratan terhadap tangki penampungan bahan bakar.

Mencerat tangki penampungan bahan bakar sesering mungkin untuk mengeluarkan endapan lumpur yang ada dalam tangki dan untuk mencegah pengerasan lumpur yang ada dalam tangki. Dengan seringnya dilakukan penceratan maka dapat mencegah bercampurnya kembali minyak dengan lumpur yang mengendap di tangki endapan apabila terjadi goyangan pada kapal.


b. Pembersihan filter

Membersihkan filter adalah hal yang penting untuk dilakukan karena sebelum masuk ke dalam sebuah pompa maka bahan bakar harus melewati filter untuk disaring. Disamping itu jika saringan kotor maka juga akan mempengaruhi tekanan dari pompa.

c. Purifikasi bahan bakar

Purifikasi bahan bakar adalah hal yang sangat penting. Namun di kapal tempat penulis melalukan praktek laut, dalam instalasi pipa bahan bakar boiler tidak melewati media purifier melainkan dari tangki settling langsung ke pompa burning. 

Baca: Fungsi Purifie Dang Bagian-Bagianya

Padahal seharusnya perlu diingat bahwa bahan bakar yang digunakan pada kapal adalah HFO yaitu minyak yang mempunyai viskositas < 60 sec Redwood 1/100°F. yang mana minyak ini mempunyai kadar belerang yang sangat tinggi antara 1,5 sampai 4 %, demikian juga endapan residu yang dapat mencapai 14% yang terdiri dari pasir besi, Lumpur, garam dan lain-lain. Jadi dalam menggunakan HFO harus lebih berhati-hati dan untuk membersihkannya harus menggunakan separator atau purifier agar jumlah endapan dapat diturunkan.     

Baca: Penyebap Over Flow Purifier

Minyak harus dipanasi dahulu sampai suhu tertentu. 

Oleh karena itu dalam tangki bahan bakar selalu ada media pemanas baik itu  pada tangki double bottom maupun pada tangki settling dan tangki service. Begitu pula pada instalasi bahan bakar selalu dilengkapi dengan peralatan heater yang mana jumlah panas yang diberikan pada bahan bakar tersebut diatur dengan sebuah alat regulator. 

Adapun jenis heater yang digunakan di atas kapal adalah heater dengan media steam yang dialirkan melalui pipa kapiler yang ada pada heater. Adapun tujuan pemanasan minyak tersebut adalah sebagai berikut  :

  1. Proses keluarnya gas-gas dan penguapan dari bagian-bagian minyak bisa berlangsung dengan cepat dalam dapur . 
  2. Minyak pada saat meninggalkan mulut nozzle bisa mempunyai kecepatan yang cukup dan dalam keadaan melayang bisa terbakar dan tidak akan mengenai bagian-bagian dinding dapur. 
  3. Bahan udara yang masuk juga mempunyai kecepatan yang cukup dan mempunyai cara pencampuran dengan bahan bakar yang baik sehingga tiap bagian dari minyak bertemu sejumlah udara yang bisa menjamin terjadinya pembakaran merata.
  4. Minyak supaya menjadi cair sehingga dapat dengan mudah dibersihkan  dari kotoran-kotoran atau air.
  5. Dengan suhu yang tepat, minyak dengan mudah dapat dipompakan sampai ke pembakar atau burner dan oleh karena viskositas yang sudah rendah maka pengabutan minyak akan berjalan dengan mudah dan segera dapat dibakar. Jika pemanasan melampaui titik nyala maka akan timbul kesukaran dalam perjalanan ke pembakar atau waktu pembakaran.
Karena suhu yang tinggi maka di dalam pipa bisa terjadi pengendapan yang nantinya akan melekat di pipa sehingga akan memperkecil saluran. Suhu yang terlalu tinggi juga menyebabkan keluarnya gas-gas yang membawa pengaruh bahwa apa yang keluar dari pembakar atau burner bukan pancaran minyak yang utuh tapi bercampur dengan gas. Itulah sebabnya api pembakaran setelah minyak keluar dari mulut pembakar atau burner besarnya tidak tetap dan susah diatur. 

Namun dalam pemanasan bahan bakar HFO tidak boleh melebihi 100°C, karena pada suhu itu air yang ada pada HFO akan menguap dan dapat menyebabkan bahan bakar akan membusa (membuih), juga untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran atau pengarangan pada HFO. 

Oleh karena itu suhu harus dipertahankan di bawah titik nyala bahan bakar.  Disamping itu, pemanasan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan proses cracking yang akan menyebabkan kadar aspal dalam bahan bakar akan mengendap


Mengatasi Over Flow Purifier

memperbaiki purifier yang over flow

Mengatasi Over Flow Purifier

Adapun pemecahan masalah yang akan dibahas mengenai penyebab terjadinya over flow bahan bakar pada F.O purifier dalam menghasilkan minyak bersih di kapal MT. TIRTASARI adalah:

Rusaknya membran pada reducing valve.

Rusaknya membran pada reducing valve adalah merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kebocoran bahan bakar pada purifier. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu penanganan yang serius untuk menanggulangI masalah tersebut dengan membuka dan memeriksa komponen tersebut. 
Adapun prosedur untuk melakukan pemeriksaan pada membran reducing valve adalah :  

  1. Stop pengoperasian purifier
  2. Tutup kran pada tangki air tawar yang menuju kepurifier
  3. Tutup kran solenoid valve pada saluran air tekanan tinggi
  4. Lepas manometer pada reducing valve
  5. Buka dan lepas reducing valve
  6. Adakan pemeriksaan pada tiap-tiap komponen pada reducing valve, termasuk pada membrannya
  7. Lepas dan adakan pemeriksaan terhadap membrane reducing valve, jika terdapat kerusakan maka segera ganti dengan yang baru
  8. Pasang kembali membran reducing valve yang baru
  9. Pasang kembali reducing valve beserta manometernya
  10. Buka kran solenoid valve
  11. Buka kran pada tangki air tawar yang menuju ke purifier
  12. Jalankan purifier dan lakukan pengaturan tekanan air bertekanan yang masuk ke dalam purifier dengan memutar baut pengaturan (adjusting screw) ke kiri dan ke kanan sesuai dengan besarnya tekanan yang dibutuhkan.
  13. Bila purifier beroperasi tanpa adanya alarm kebocoran (leakage alarm) dan bahan bakar yang keluar menuju tanki penampungan sudah normal, maka purifier telah beroperasi dengan normal.


Kerusakan Pada Main Seal Ring.

Rusaknya main seal ring (keras dan tidak elastis) adalah juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya overflow.  Adapun faktor penyebab dan cara penanggulangannya adalah sebagai berikut :

a.Faktor pemasangan

Pemasangan seal ring harus dengan teknik yang baik dan cara pemasangan yang benar yaitu :
  1. Bersihkan terlebih dahulu bagian tempat pemasangan seal ring dari kerak atau kotoran lainnya.
  2. Pemasangan seal ring harus dipasang hati-hati agar tidak melintir (berputar).
  3. Berikan silikon ke masing-masing bagian seal ring dengan rata agar kerapatan dapat terjaga serta kebocoran dapat terhindari. 

b.Faktor usia

Apabila seal ring sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena lamanya pemakaian maka tidak ada jalan lain kecuali seal ring tersebut harus diganti dengan yang baru. Penggantian seal ring tersebut harus sesuai dengan ukuran sebelumnya dan mempunyai type untuk purifier F0PX 610. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakcocokan komponen dalam pemasangan main cylinder.

Baca: Fungsi Purifier Kapal

Over Flow Bahan Bakar Pada Purifier

Terjadinya over flow bahan bakar  pada FO. purifier diakibatkan oleh karena tidak bekerjanya beberapa komponen dari purifier sehingga purifier tidak beroperasi dengan normal,

Over Flow Bahan Bakar  Pada Purifier

Terjadinya over flow bahan bakar  pada FO. purifier diakibatkan oleh karena tidak bekerjanya beberapa komponen dari purifier sehingga purifier tidak beroperasi dengan normal, Adapun bagian dari komponen tersebut adalah :


Membran Pada Reducing Valve

Reducing Valve adalah merupakan komponen luar purifier yang berfungsi untuk mereduksi dan mensupplai air  tawar bertekanan tinggi yang masuk ke dalam purifier untuk proses penutupan bowl. Bila tekanan air dari solenoid valve masuk, maka akan menekan membran naik ke atas, sehingga klep pengatur juga ikut naik dan air akan masuk ke dalam purifier melalui saluran masuk air pengoperasian.

Bila tekanan air turun, maka pegas pengatur akan menekan klep ke bawah sehingga menutup jalannya air pengoperasian. Besar atau kecilnya tekanan air yang disuplay oleh reducing valve dapat di atur dengan memutar baut pengatur ke kanan atau ke kiri.

Untuk mengetahui tekanan air yang masuk ke dalam putrifier, maka dipasang manometer.
Jika air suplay tekanan tinggi tidak tersuplay ke dalam purifier untuk proses penutupan bowl, maka akan menyebabkan minyak dalam purifier akan keluar ke sludge tank melalui celah antara bowl hood dan main silinder yang tidak tertutup. 

Akibat terbuangnya bahan bakar ke sludge tank, maka minyak bersih yang keluar menuju tanki penampungan menjadi berkurang dan jumlah kotoran yang terbuang ke sludge tank menjadi bertambah.
Adapun perbandingan bahan bakar (Fuel Oil) yang masuk dan keluar dari purifier pada saat pengoperasian normal dan tidak normal:

1.Pada saat normal:
     SG = 0,905
     T    = 850 C
     Inlet feed rate = 3000 L/h. (P1)
     Outlet feed rate   = 2750 L/h. (P3)
      Lost feed rate = 250 L/h. (P2)
P2  = P1 - P3 
= 3000 – 2750
= 250 L/h


2.Pada saat tidak normal (overflow) :
SG  = 0,905
T     = 850 C
        Inlet feed rate  = 3000 L/h. (P1)
        Outlet feed rate  = 1750 L/h. (P3)
        Lost feed rate   = 1250 L/h. (P2)
P2  = P1 - P3 
= 3000 – 1750
= 1250 L/h
              Ket :            SG         = Spesifik gravity
                                   T           = Temperatur
                                   P1 = Bahan bakar kotor yang masuk
           P3 = Bahan bakar bersih yang keluar

                                        P2 = kotoran (Bahan bakar + Air + 
                                                                 Lumpur) yang ke sludge tank.


Penyebab tidak tersupplainya air pengoperasian yang bertekanan tinggi untuk proses penutupan bowl dalam purifier adalah karena rusaknya membran pada reducing valve.


Rusaknya membran pada reducing valve karena kurangnya perawatan dan jam kerja yang sudah melampaui batas maksimum (12 bulan) mengakibatkan air merembes menembus (bocor) membran sehingga kemampuan  air untuk menekan membran menjadi berkurang dan tidak bisa mengangkat katup yang merupakan tempat saluran masuknya air pengoperasian yang bertekanan tinggi untuk proses penutupan bowl dalam purifier.

Main Seal Ring

Main Seal Ring adalah sebuah perangkat purifier yang berfungsi untuk menutup celah antara bowl body dengan main silinder pada saat terjadinya proses pengoperasian purifier. Jika main seal ring mengalami kerusakan dan keausan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka bahan bakar akan keluar diantara bowl hood dengan main silinder menuju ke saluran pembuangan kotoran. Adapun penyebab rusaknya seal ring yaitu :

a. Faktor pemasangan

Pada saat pemasangan sebuah seal ring harus disertai dengan ketelitian dan teknik yang benar. Pemasangan dari seal ring yang terpasang rapat dan sebagian melintir (berputar) itu akan mengakibatkan bowl body dengan main silinder tersebut tidak rapat, sehingga bahan bakar yang belum sempat dipisahkan dengan air dan kotoran akan keluar melewati celah-celah antara bowl body dan main silinder akibatnya bahan bakar yang masih bersih ikut keluar melalui sludge port atau over flow.


b. Faktor Usia

Kerusakan pada seal ring bisa dipengaruhi oleh faktor usia sebab, komponen ini terbuat dari bahan karet yang lama kelamaan akan menjadi renggang dan bila sudah melewati batas kerja maksimum (enam bulan) secara otomatis sifat-sifat mekanis yang akan ditimbulkan oleh seal ring akan berkurang dan mengakibatkan seal ring tidak lagi berfungsi sebagai perapat yang baik. 

Terkadang meskipun usia dari seal ring belum melewati dari batas maksimum tapi sudah mengalami kerusakan atau sudah tidak berfungsi dengan baik. Ini dikarenakan kualitas dan bahan dari seal ring kurang mempunyai mutu yang tinggi atau kurangnya perawatan secara rutin, maka pada saat pengopersian akan terjadi over flow.

Cara Mengatasi Peningkata Temperatur Air pendingin Main Engine

cara mengatasi peningkatan temperatur air pendingin main engine

Peningkata Temperatur Air pendingin Main Engine

Dalam pembahasan tindakan penanggulangan ini, penulis akan menjelaskan cara untuk mengatasi naiknya suhu air pendingin motor induk yang disebabkan oleh beberapa faktor.

Tekanan Air Pendingin Menurun 

Berikut ini merupakan cara mengatasi peningkatan temperatur air pendingin yang meningkat/menurun:

a.Menambah air pendingin 

Terjadinya pemuaian pada air pendingin ketika menyerap panas didalam mesin, menyebabkan berkurangnya air pendingin didalam sistem. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan penambahan air pendingin ke dalam tangki ekspansi hingga batas maksimal tangki yang telah ditentukan pada gelas duga. 

Disamping itu kita juga perlu melakukan pemeriksaan setiap saat  terhadap pembukaan kran-kran isap dan tekan dalam instalasi sistem pendingin air tawar, karena biasanya dengan adanya getaran dari motor induk yang kuat sehingga kran-kran tersebut akan menutup secara  perlahan-lahan  sehingga sirkulasi air pendingin yang mengalir didalam sistem akan berkurang.

b.Menaikkan tekanan pompa sirkulasi air tawar 

Menaikkan tekanan pompa sirkulasi air tawar dari 1,2 kg/cm2 menjadi 2 kg/cm2 Untuk mendinginkan motor induk di kapal dipergunakan pompa sirkulasi air tawar dengan tekanan pompa 2 kg/cm2. 

Apabila tekanan pompa menurun maka jelas tekanan air pendingin yang disirkulasikan akan turun. Dalam hal ini maka perlu dilakukan upaya untuk menaikkan tekanan pompa yaitu dengan cara memeriksa keadaan dari bagian-bagian pompa yaitu:

  1. Periksa keadaan sudu-sudu Impeller dari kerak-kerak yang mungkin menempel pada suhu-suhu tersebut. Dan jika hal ini terjadi maka perlu dilakukan pembersihan terhadap sudu-sudu Impeller sebab krak-krak yang menempel itu dapat memperberat putaran dari Impeller dan dapat memperkecil tekanan air yang dihisap dan ditekan oleh sudu-sudu Impeller pompa.
  2. Periksa keadaan Bearing (bantalan) Shaft pompa dari keausan dan kerusakan, karena hal ini dapat mempengaruhi putaran pompa. Dan bila terjadi keausan serta kerusakan pada Bearing Shaft pompa sebaiknya diganti dengan yang baru, sesuai dengan ukurannya. Perlu juga memberikan gemuk (Grease)  untuk pelumasan pada Bearing tersebut agar dapat berputar secara normal. 

c.Mengatasi kebocoran pipa air pendingin

Tindakan yang harus diambil jika terjadi kebocoran pada pipa air pendingin adalah tindakan yang dilakukan secara cepat dan tepat. Dimana tindakan ini bersifat sementara yaitu dengan cara membalut atau menyumbat lubang pada pipa yang bocor.  

Tindakan ini dilakukan agar kapal dapat berjalan kembali dengan normal. Tetapi bila kebocoran pipa cukup besar dan tidak  memungkinkan dengan cara membalut atau menyumbat pada kebocoran tersebut maka segera dilakukan pengelasan untuk menutupi kebocoran. Apabila pipa yang bocor tersebut sudah terlalu rapuh dan tidak memungkinkan lagi untuk dapat di las maka perlu diganti yang baru dengan mengikuti ukuran yang lama.

Suhu pada Fresh Water Cooler Tidak Optimal 

a.Membersihkan Fresh Water Cooler

Banyaknya kotoran atau lumpur di dalam pipa kapiler Fresh Water Cooler akan menghambat aliran air laut yang masuk ke dalam pipa kapiler untuk menyerap panas pada air tawar pendingin. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan pembersihan Fresh Water Cooler tersebut. 

Cara melakukan pembersihan Fresh Water Cooler yaitu dengan menyodok ke dalam pipa kapiler. Adapun cara melakukannya pertama-tama penutup Cooler pada kedua ujung dibuka setelah air keluar barulah menyodok Cooler dengan memasukkan alat sodok ke dalam lubang-lubang pipa kapiler. 

Setelah di sodok kita lakukan pencucian Cooler dengan cara menyemprotkan air ke dalam lubang pipa kapiler dengan tekanan air yang lebih tinggi agar kotoran yang ada di dalam pipa kapiler semuanya keluar. Sebelum menutup Cooler harus di cek kedua tutup Cooler jangan sampai ada kotoran yang menempel pada kedua penutup cooler tersebut. (lihat pada lampiran)


b.Menaikkan tekanan pompa air laut dari 2 kg/cm2 menjadi 3 kg/cm2

Dalam melakukan proses ini pertama-tama kita melihat tekanan pada pompa air laut sebagai media pendingin air tawar. 

Bila tekanan pompa pendingin berkurang sementara bekerja dengan normal, kita adakan pengecekan pada saringan (Filter) air laut dan bila terdapat kotoran-kotoran yang menempel pada saringan kita lakukan pembersihan sebab adanya kotoran yang menempel pada saringan bisa menghambat aliran air laut dari Sea Chest untuk dihisap ke dalam pompa selanjutnya kita juga memeriksa dan memastikan bahwa kran-kran semua terbuka penuh, sebab jika tertutup atau terbuka setengah akan mengakibatkan air laut yang masuk ke Fresh Water Cooler berkurang. 

Baca: Jenis-jenis Pompa Diatas Kapal

Apabila tekanan pendingin air laut yang digunakan untuk mendinginkan Fresh Water Cooler berkurang akibat dari tekanan pompa air laut yang menurun, maka cara mengatasinya adalah pompa air laut tersebut di Overhaul untuk memeriksa bagian-bagiannya, yaitu : 

Periksa sudu-sudu pada Impeller terhadap korosi

Periksa sudu-sudu pada Impeller terhadap korosi, sebab Impeller seringkali terkikis oleh air laut yang mengandung kadar garam yang menyebabkan korosi pada Impeller dan keropos pada sudu-sudu tersebut dimana terdapat lubang-lubang atau celah pada sudu-sudu tersebut. 

Jika hal ini terjadi maka tekanan yang dihasilkan pompa sudah tidak maksimal lagi. Untuk mengatasi permasalahan ini maka harus dilakukan perbaikan pada bagian sudu-sudu yang sudah keropos supaya tidak ada lagi lubang-lubang atau celah-celah pada sudu Impeller, dan bila perlu diganti yang baru agar pompa tersebut dapat bekerja dengan baik dan maksimal. 

Periksa keadaan Bearing Shaft pompa
Periksa keadaan Bearing Shaft pompa, dari keausan dan kerusakan sebab dapat mempengaruhi putaran pompa. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya segera mengganti Bearing tersebut dengan yang baru sesuai dengan ukurannya. Perlu juga memberikan gemuk sebagai pelumasan pada Bearing tersebut agar tetap berputar secara optimal. 

Periksa kemungkinan ada kebocoran pada Gland Packing
Periksa kemungkinan ada kebocoran pada Gland Packing sebab jika Gland Packing yang digunakan itu sudah terlalu lama dan terjadi kerusakan atau robek pada Packing tersebut maka akan mengakibatkan fungsinya sebagai penyekat air tidak optimal dan air bisa keluar melalui kebocoran pada Gland Packing pompa tersebut, sehingga menyebabkan penurunan tekanan pompa. 

Dalam mengatasi hal ini Gland Packing diganti dengan yang baru sesuai dengan ukurannya dan pada saat pemasangan Gland Packing ini perlu diperhatikan pengikatan bautnya sehingga Gland Packing tersebut menjadi lebih rapat dan tidak menimbulkan kebocoran lagi. 

Baca: Penyebap Meningkatnya Temperatur Air Pendingin Main Engine

Adanya kebocoran-kebocoran yang terjadi pada pipa atau sambungan pipa air laut juga mempengaruhi tekanan pendingin air laut yang masuk ke Fresh Water Cooler. Jika terjadi hal yang demikian maka akan segera diatasi kebocoran tersebut dengan cara membalut atau menyumbat, dan jika keadaan memungkinkan segera untuk mengelas atau mengganti pipa yang bocor dengan pipa yang baru. 


Penyebap Meningkatnya Temperatur Air Pendingin Pada Main Engine

Penyebap Meningkatnya Temperatur Air Pendingin Pada Main Engine

Penyebap Meningkatnya Temperatur Air Pendingin Pada Main Engine

Panas yang diterima ini akan semakin naik bila pendingin yang ada dengan panas yang diterima tidak sebanding, sehingga panas akan cenderung naik akibat dari perpindahan panas yang berlebihan karena panas yang ada akan merambat dari temperatur yang tinggi ke temperatur yang lebih rendah. 


Sebagai bahan pendingin yang baik untuk mesin induk di kapal dapat digunakan air, karena penyerapan panas oleh air lebih baik dibanding minyak pelumas atau udara. Sistem pendinginan yang ada di kapal tempat penulis mengadakan praktek laut menggunakan air tawar sebagai pendingin motor induk, dimana air tawar tersebut didinginkan oleh air laut ini berfungsi sebagai sistem pendinginan mesin induk secara tidak langsung karena air laut ini menyerap panas yang ada didalam Cooler. 

Apabila didalam sistem sirkulasi air pendingin terjadi gangguan dan kerusakan maka akan sangat mempengaruhi kinerja sebuah mesin. 

Berdasarkan pengamatan penulis, gangguan dan kerusakan yang sering terjadi pada sistem sirkulasi air pendingin pada saat kapal beroperasi adalah tekanan air pendingin menurun dan penyerapan panas pada Fresh Water Cooler kurang optimal.

Dengan pembahasan masalah ini, penulis hanya membahas dua faktor yang menjadi penyebab adanya gangguan pada sistem sirkulasi air pendingin, yaitu : 

Tekanan Air Pendingin Menurun

Menurunnya tekanan air pendingin dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain : 

a.Kurangnya air pendingin 

 Air pendingin ini sangat berpengaruh dalam sistem pendingin, sebab berfungsi untuk menyerap panas dari mesin agar temperatur kerja mesin tetap. 

Apabila terjadi kekurangan air pendingin maka akan menyebabkan meningkatnya temperatur di dalam mesin sebab proses penyerapan panas berkurang, dimana air pendingin yang ada dengan panas yang diterima tidak sebanding sehingga panas akan cenderung naik akibat dari perpindahan panas yang ada akan merambat dari temperatur yang tinggi ke temperatur yang rendah. 

Kekurangan air pendingin dapat disebabkan oleh pemuaian yang terjadi pada air pendingin saat  menyerap panas didalam mesin, adanya kebocoran didalam  instalasi sistem  pendingin, dan juga disebabkan pembukaan kran-kran yang tidak terbuka penuh sehingga sirkulasi air pendingin yang mengalir dalam sistem berkurang.


b.Tekanan pompa air tawar menurun

Untuk mensirkulasikan air pendingin didalam sistem diperlukan sebuah pompa dengan tekanan 2 kg/cm2. Akibat adanya gangguan pada komponen pompa sehingga tekanan pompa menurun menjadi 1,2 kg/cm2. Di kapal tempat penulis melaksanakan proyek laut (prola) pompa yang digunakan adalah jenis pompa sentrifugal dengan tekanan 2 kg/cm2 yang digerakkan oleh motor listrik. 
 

Apabila tekanan pompa ini menurun maka air pendingin yang  disirkulasikan didalam sistem berkurang sehingga proses penyerapan panas pada bagian-bagian mesin induk akan berkurang dan mengakibatkan temperatur mesin dan air pendingin meningkat naik. 

Menurunnya tekanan pompa dapat disebabkan oleh adanya kerak-kerak yang menempel pada sudu-sudu Impeller pompa, terjadinya keausan atau kerusakan pada Bearing Shaft yang dapat mempengaruhi putaran pompa. Masuknya udara didalam sistem juga dapat menyebabkan turunnya tekan pompa tersebut.

b.Adanya kebocoran pipa 

Adanya kebocoran pipa akan mempengaruhi tekanan isap ataupun tekanan pompa sirkulasi air pendingin. Dengan terjadinya kebocoran pipa maka air tawar pendingin akan terbuka keluar sehingga dapat menyebabkan berkurangnya air tawar pendingin didalam sistem, juga kebocoran pipa memungkinkan udara masuk ke dalam sistem dan bercampur dengan air pendingin sehingga menyebabkan turunnya tekanan air pendingin. 

Dan bila tekanan air pendingin menurun jelas kapasitas air akan berkurang untuk mendinginkan bagian-bagian mesin, sehingga mesin cepat menjadi panas dan temperatur air pendingin menjadi meningkat. Terjadinya kebocoran pipa dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain; faktor umur, karena pipa sudah tua sehingga menimbulkan korosi, kurangnya perawatan yang baik terhadap pipa dan sambungan pipa yang tidak bagus pengelasannya.

Suhu pada Fresh Water Cooler Tidak Memenuhi Standar

Suhu air pendingin yang keluar dari mesin induk masuk ke dalam Cooler, 80-900 C, sedangkan suhu air yang keluar dari Cooler 75-800 C di atas suhu normal 60-700 C. Suhu pada Fresh Water Cooler tidak memenuhi standar, suhu kenormalannya 60-700 C disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

a.Pipa kapiler tersumbat oleh kotoran

Banyaknya kotoran-kotoran yang ikut masuk bersama air laut ke dalam pipa kapiler Fresh Water Cooler akan menghambat aliran  air laut yang masuk ke dalam Cooler sebagai media pendingin untuk mendinginkan air tawar. 

Dalam hal ini tentunya akan mengakibatkan suhu pendingin air tawar dari Fresh Water Cooler yang akan masuk ke mesin Induk masih naik. Banyaknya kotoran-kotoran didalam pipa kapiler dapat disebabkan saringan (filter) air  laut  tidak  berfungsi dengan baik untuk menyaring kotoran-kotoran yang ikut bersama air laut.

b.Tekanan pompa air laut menurun

Tekanan pompa air laut yang dibutuhkan untuk mendinginkan air tawar didalam Cooler sebesar 3 kg/cm2. Karena adanya gangguan pada pompa air laut, sehingga menyebabkan tekanan pompa menurun menjadi 2 kg/cm2.
Baca: Jenis-jenis Pompa Diatas Kapal

Dengan menurunnya tekanan pompa air laut yang masuk ke Fresh Water Cooler akan menyebabkan proses penyerapan panas dari air pendingin mesin induk ke air laut akan berkurang. Dengan demikian suhu air pendingin yang masuk ke mesin induk masih naik dan ini tentunya akan mempercepat naiknya suhu mesin induk. 

Baca: Cara Mengatasi Peningkata Temperatur Air Pendingin Main Engine

Adapun yang menjadi penyebab menurunnya tekanan pompa air laut yaitu banyaknya kotoran-kotoran yang terdapat pada saringan (Filter) air laut, kran isap atau tekan untuk air laut tidak terbuka penuh dan adanya kebocoran pada pipa-pipa air laut.