Keterangan gambar bagian-bagian kapal :
- Linggi depan
- Dinding kedap air muka
- Dinding kedap air muka kamar mesin
- Dinding kedap air belakang
- Dinding kedap air belakan kamar mesin
- Linggi belakang
- Linggi baling baling
- Poros baling baling
- Baling baling
- Kemudi
- Tangki pik depan
- Ruang muat
- Kamar mesin
- Ruang must belakang
- Tangki pit belakang
- Dasar gandaa
- Tembusan
- Bak
- Anjungan
- Cerobong
- Rumah rumah
- Geladak utama
- Kepala palkah
- Poop deck yaitu geladak kapal di bagian buritan yang letaknya diatas/lebih tinggi dari geladak utama (main deck)
- Forecastle deck yaitu geladak di bagian haluan letaknya lebih tinggi dari geladak utama.
- Stern post yaitu kerangka kapal yang digunakan untuk meletakkan daun kemudi. Stern-post ini digunakan untuk batas perpendikular belakang (After Perpendicular = AP)
- Rudder blade daun kemudi
- Balbous bow yaitu bagian haluan kapal yang berbentuk bulat ke arah depan. Balbous bow ini mulai di kenal pada kapal dengan ‘superstructure’ di dekat buritan. Balbous ini berongga dan dapat diisi air ballast (tolak bara) untuk pengimbang trim kapal.
Bagia-Bagian Kapal
berikut ini merupakan bagian-bagian kapal yang tidak ditampilkan pada gambar diatas:
1. Kulit kapal
Plat – plat yang disambung menjadi lajur yang terdapat pada badan kapal biasa disebut dengan kulit kapal. Guna kulit kapal. :
- Untuk kekuatan membujur kapal
- Menerima tekanan dari kapal
- Merupakan penutupan kedap air dari dasar hingga bagian atas kapal
- Lajur kulit kapal diberi nama dengan abjad a,b,c,d dan seterusnya mulai dengan lajur dasar
- Sambungan plat diberi nama dengan angka 1,2,3 dan seterusnya dari depan ke belakang
2.Sekat Pelanggaran
Pada kapal sekat pelanggaran ini ditentukan letaknya, ialah 5% dari panjang kapal pada garis air dihitung dari haluan kapal, Padal kapal panjang ditambah 10” ( feet ) Sekat pelanggaran memiliki berbagai keguanaan yaitu :
- Mencegah kebocoran
- Memperkuat melintang kapal setempat
- Jika terjadi kebocoran pada kapal, dapat berlayar pelan pelan dengan menggunakan sekat pelanggaqran.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan kaitannya dengan sekat pelanggaran adalah:
- Sekat pelanggaran ini harus lebih tebal dari pada sekat kedap air lainnya.
- Batas penguat harus ditaruh pada bagian muka sekat pelanggaran masing masing berjarak 24”
- Baja siku dipasang pada bagian sekat pelanggaran
3.Sekat Belakang
Pada sekat belakang pada bagian lobang baling baling harus ditambah plat yang lebih tebal 22 mm untuk menahan getaran baling baling. Bagi penguat terletak di bagian belakang kapal masing masing berjarak 24” dan Baja siku keliling diletakkan pada bagian muka kapal
4.Lingkaran kemudi/ baling-baling
Lingkaran kemudi atau baling-baling merupakan bagian penting dikapal sebagai pengendali arah dan kecepatan kapal. Kemudi merupakan pengontrol arah haluan kapal sedangkan baling-baling pada dasarnya berfungsi untuk mengontrol kecepatan kapal dengan fungsi gaya dorongnya.
5.Lajur Geladak
Bagian ini biasanya terbuat dari kayu yang melapisi geladak baja. Untuk itu kayu lajur geladak ini harus memenuhi sebagai berikut :
- Cukup keras, tahan lama, dan daya serap air harus sekecilnya.
- Dalam perubahan suhu, perubahan kembang dan menyusut harus sekecilnya.
- Tidak mengandung bahan kimia yang merusak baja.
- Harus cukup kering
- Harus bersih dari serat serat licin
Untuk itulah maka lapisan ini biasanya terbuat dari bahan kayu teak sejenis Jati (di Indonesia) dan atau kayu Cemara.
6.Wrang
Wrang ialah bagian dari kapal yang berjalan melintang di atas dasar berganda (Double Bottom) yang menghubungkan gading – gading kiri dan kanan.
7.Cofferdam
Ialah ruangan yang terdapat diantara 2 wrang penuh yang memisahkan 2 macam cairan.
8.Lunas
Sebagai bagian terbawah dari kapal, lunas terdiri dari berbagai jenis yatu lunas dasar, lunas tegak dan lunas lambung. Lunas dasar merupakan lajur kapal pada dasar yang tebalnya +/- 35 % dari pada kulit kapal lainnya. Sedangkan lunas tegak ialah lunas yang tegak sepanjang kapal , tebalnya 5/8 lebih besar daripada lunas dasar pada 4/10 bagian lunas tegak ditengah–tengah kapal.
Kapal besar pada umumya memiliki lunas lambung yang berfungsi untuk Melindungi kapal bila kandas. Lunas lambung ini biasanya terdapat ¼ - 1/3 dari panjang kapal pada bagian tengah yang berfungsi juga untuk mengurangi olengan kapal.
9.Double Bottom (DB)
Double Bottom (DB) atau dasar berganda ini dibentuk oleh sekat pelanggaran hingga sedikit kesekat belakang. Ketinggian DB ini bervariasi sesuai dengan ukuran kapal. Sebagai acuan tinggi DB pada kapal-kapal adalah sebagai berikut : Pada kapal – kapal kecil = 26”, pada kapal – kapal besar = 6 ( feet ) dan pada kapal berukuran sedang biasanya lebih kurang 4 feet.
Secara teknis Double Bottom ini berfungsi :
- untuk menyimpan air ballast, air tawar dan minyak
- untuk menjaga keselamatan kapal jiga bocor
- mempertinggi titik tinggi kapal
- memperkuat bangunan membujur dari pada kapal
Disamping kegunaannya, dengan menggunakan double bottom ini ada kerugiannya yaitu:
- Kehilangan ruang muatan.
- titik berat kapal terlalu keatas bila kapal kosong . Isi dasar berganda ini lebih kurang 15 % daya muat kapal mempunyai tinggi 14 kaki untuk kapal besar , dan untuk kapal kecil sampai 26
Untuk kapal – kapal besar maka isi dari dasar berganda ini tidak cukup untuk menurunkan titik berat kapal hingga untuk ini di kapal masih diperlukannya satu ruangan yang dipergunakan untuk menurunkan titik B atau untuk memperbesar balas kapasitas kapal tersebut. Ruangan ini dinamakan tangki dalam (deep tank ). Deep tank berguna untuk memperbesar kapasitas ruang balas kapal tersebut. Deep tank ini biasanya diisi denagn air , tetapi kadang – kadang disi pula dengan bahan bakar kapal sendiri dan juga minyak palm (general kargo). Secara struktur posisinya deep tank ini biasanya terletak di muka atau dibelakang kamar mesin. Ditengah–tengah tangki ini diberi pemisah (dinding kedap minyak ) agar muatan cair tidak mengganggu stabilitas kapal.
10.Bak
Pada umumnya kapal memiliki satu gudang mini yang dipergunakan untuk memperlancar kegiatan deck terutama pada saat sandar dan lepas sandar. Untuk itu disediakan satu ruangan yang biasa disebut bak. Bak adalah bagian bangunan kapal yang ada diujung depan kapal, digunakan untuk menyimpan alat tali menali kapal dan rantai jangkar.
11.Anjungan
Untuk tempat mengemudikan kapal, dimana alat – alat navigasi guna menentukan posisi kapal berada disitu. Pada anjungan biasanya terdapat kamar nahkoda dan kamar radio.
12.Geladak
Nama – nama geladak ini tergantung dari banyaknya geladak yang ada dikapal tersebut . pada umumnya geladak yang berada dibawah sendiri dinamakan geladak dasar serta geladak yang diatas dinamakan geladak atas atau geladak utama ( main deck ) Bila antara geladak dasar dan geladak atas
terdapat geladak lagi , maka geladak tersebut dinamakan geladak antara (Tween geladak). Geladak atas tidak lurus bentuknya tetapi melengkung baik kemuka maupun kesamping , gunanya untuk memudahkan mengalirnya air. Pada bagian tegak kapal dimana terdapat titik terendah, maka geladak makin kemuka atau makin kebelakang geladak makin tinggi . perbedaan tinggi ini kita namakn sosok (sheer). Tingginya sosok dihaluan kira–kira 2 % dan diburitan kira – kira 1 % dari panjang kapal. Bila dilihat dari samping geladak ini makin kesamping makin rendah (Chamber). Perbedaan tinggi ini kira – kira 1/50 lebar kapal.
13.Gading
Merupakan rangka dari kapal dimana kulit – kulit kapal diletakkan. Nama dari gading disesuaikan dengan tempatnya. Gading yang terletak disekitar haluan tersebut gading haluan. Gading yang terletak pada tempat yang terlebar dari kapal disebut gading besar dan gading yang terletak di sarung
poros baling – baling disebut gading kancing . Gading – gading ini mempunyai jarak antara satu dan lainnya kira – kira antara 21 – 37 inchi sesuai dengan ukuran kapal dan diberi nomor urut mulai nol yang dimulai dari belakang.