Penyebap Menurunya Produksi Air Tawar FWG

diagram yang menunjukkan penurunan jumlah produksi air tawar yang dihasilkan oleh fresh water generator FWG

Penyebap Menurunya Produksi Air Tawar FWG

Setelah penulis analisa, terdapat beberapa faktor yang menurut penulis menyebabkan penurunan produksi air tawar oleh pesawat Fresh Water Generator di kapal yaitu:
  1. Menurunnya penyerahan panas pada Evaporator 
  2. Penurunan jumlah air laut yang masuk ke evaporator.
  3. Menurunnya tekanan kevakuman pada ruang pesawat Fresh Water Generator.

1.Menurunnya penyerahan panas pada Evaporator 

Evaporator heat exchanger  merupakan suatu komponen pesawat Fresh Water Generator berbentuk pelat  terbuat dari bahan platinium, yaitu logam yang dapat menghantarkan panas dengan uap dengan memanfaatkan fresh water jacket cooling main engine yang bersuhu tinggi yaitu sekitar 70ºC-80ºC. Adapun yang dapat menimbulkan menurunnya penyerahan panas pada evaporator  adalah:

a. Tebalnya scale pada pelat evaporator 

Adapun penyebab terbentuknya kerak-kerak atau scale antara lain karena adanya endapan kotoran air laut yang tidak dapat disaring oleh saringan pompa ejector yang kemudian mengendap pada pelat pelat evaporator ataupun kondensor  sehingga terjadi kerak-kerak atau scale pada sisi bagian luar pelat evaporator dan  kondensor sehingga terjadi penambahan tebal pada pelat tersebut yang menyebabkan  penyerahan panas kurang maksimal yang dapat menyebabkan menurunnya produksi air tawar pada fresh water generator.

Setelah dipakai beberapa lama, permukaan sisi air laut dari evaporator akan dilapisi kerak-kerak atau scale, dapat pula mengalami korosi sebagai akibat interaksi antara fluida dengan bahan yang digunakan dalam konstruksi penyerahan panas yang kemudian akan mengakibatkan penyerahan panas yang tidak optimal oleh air tawar pendingin mesin induk. Kerak atau kotoran akan menghalangi penyerahan panas yang mengganggu proses evaporasi terhadap air laut yang telah melalui kondensor sehingga berlangsung lambat dan jumlah produksi air tawar yang dihasilkan tidak maksimal. 

Berdasarkan persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa laju perpindahan atau penyerahan panas berbanding terbalik dengan ketebalan scale yang menempel pada pelat evaporator maupun kondensor Jika scale yang terbentuk semakin tebal maka laju penyerahan panas akan semakin menurun, yang dapat mengakibatkan terganggunya proses penguapan, hingga akhirnya mempengaruhi jumlah air tawar yang dihasilkan oleh pesawat Fresh Water Generator. 

2.Penurunan jumlah air laut yang masuk ke evaporator.

Menurunya jumlah air tawar yang masuk ke evaporator di akibatkan oleh rendahnya tekanan pompa pada pompa ejector, dimana isapan pompa yang tidak maksimal dapat mengurangi jumlah air yang akan masuk ke ruang evaporator dan juga bisa menimbulkan scale pada pipa-pipa air laut yang masuk pada system Fresh Water Generator

Berdasarkan  Manual book of Alva laval JWP 26 C100, menurunnya produksi air tawar oleh pesawat 0 juga dapat disebabkan karena jumlah air laut yang masuk ke evaporator berkurang jumlahnya.

Dari data hasil analisa  dapat ditarik kesimpulan bahwa penurunan kuantitas dan kualitas air tawar yang dihasilkan oleh pesawat Fresh Water Generator dipengaruhi oleh jumlah air laut yang masuk ke evaporator, dimana hubungan antara keduanya yaitu jumlah air yang masuk ke evaporator setiap 1 jam berbanding lurus dengan jumlah air tawar yang dihasilkan oleh pesawat Fresh Water Generator.

Oleh karena itu, jika jumlah air laut yang masuk ke evaporator menurun maka jumlah produksi air tawar oleh pesawat Fresh Water Generator juga akan menurun.

penulis menarik kesimpulan bahwa jika terdapat perbedaan temperatur yang besar antara jacket water inlet dan jacket water outlet, maka akan menyebabkan terjadinya penurunan jumlah air yang masuk ke evaporator yang kemudian akan mengakibatkan penurunan produksi air tawar oleh pesawat Fresh Water Generator.

3. Menurunnya tekanan kevakuman pada ruang pesawat Fresh Water Generator.

Berdasarkan data di atas didapatkan hubungan antara tekanan kevakuman dan produksi air tawar yang dihasilkan oleh pesawat Fresh Water Generator. Dari data tersebut dapat dianalisa bahwa penurunan produksi air tawar yang dihasilkan oleh pesawat Fresh Water Generator berhubungan dengan tekanan kevakuman, dimana dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa jika tekanan kevakuman berkurang/menurun maka jumlah air tawar yang dihasilkan oleh pesawat Fresh Water Generator juga akan berkurang.

Tekanan kevakuman pada ruang Fresh Water Generator (evaporator dan kondensor) sangatlah penting dalam proses penguapan. Bila kevakuman terjadi dengan baik maka titik didih zat cair semakin rendah. Apabila tekanan kevakuman maksimal, berkisar antara 67-76cmHg atau 91%-99%, maka dengan temperatur pemanasan yang berkisar 70ºC-880ºC yang berasal dari Jacket Cooling Main Engine, air laut akan mendidih dan sebaliknya tekanan kevakuman berkurang maka akan memperlambat proses penguapan sehingga akan berpengaruh terhadap produksi air tawar yang dihasilkan pada Fresh Water Generator 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. TERIMAKASI