Isi Locker Sopep Di Kapal

sopep sebagai tempat penyimpanan alat-alat pencegahan tumpahan minyak yang ada diatas kapal
Penanganan Tumpahan Minyak

Untuk menangani adanya tumpahan minyak di kapal, hal-hal yang perlu dilakukan atau mekanisme kerja meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. adapun alat yang digunakan untuk menangani tumpahan minyak dikapal yaitu menggunakan peralatan yang terdapat di dalam locker sopep (Shipboard Oil Pollution Emergency plan).
Sopep merupakan perlengkapan yang wajib ada diatas kapal, Berikut ini merupakan peralatan-peralatan yang terdapat di dalam  locker sopep (Shipboard Oil Pollution Emergency plan).

Peralatan ISI SOPEP 

Peralatan dan kelengkapan SOPEP sangat menunjang keberhasilan penanganan tumpahan minyak. Berikut ini daftar peralatan anti polusi minyak yang ada di kapal:

  1. Empty drum @ 2001 10 buah berada di SOPEP Locker
  2. Portable Pump 2 buah  berada di Pump Room
  3. Oil Dispersant 200 1 berada di SOPEP Locker
  4. Saw Dust 20 karung berada di SOPEP Locker
  5. Sand 10 karung berada di SOPEP Locker
  6. Absorbent Mat 50 rill berada di Pump Room
  7. Dust Pan 15 buah berada di SOPEP Locker
  8. Shovel 10 buah berada di SOPEP Locker
  9. Bucket 10 buah berada di Pump Room
  10. Scupper 20 buah berada di Pump Room
  11. Oil Bag 100 buah berada di SOPEP Locker
  12. Oil Boom  1 paket berada di SOPEP Locker

Berhasilnya pelaksanaan penanggulangan tumpahan minyak selain dengan peralatan SOPEP yang memadai dan kru yang terampil juga didukung dengan prosedur dan tata cara yang tertib. 

Tumpahan minyak sering kali memang terjadi dan diakibatkan karena keadaan kapal dan peralatan itu sendiri. Kapal yang sudah tua atau memang belum dilengkapi dengan piranti elektronik dan sistem kontrol yang memadai, semua kendali masih manual seringkali menjadi penyebab tidak terkontrolnya tumpahan dan pembuangan minyak dan menjadi polusi. 
Di kapal tempat penelitian sudah  ada control room, tetapi karena usia kapal yang sudah tua dan banyak terjadi kerusakan, sehingga banyak peralatan yang harus dikerjakan secara manual sehingga menyebabkan tidak terlihat adanya tinggi atau keadaan masing-masing tangki. 

Ini berakibat pada saat muat bongkar dari tangki kapal tidak diketahuinya jumlah yang ada. Juga pada kasus Load on Top tinggi Interface antara air dan minyak tidak terkontrol karena tidak tersedianya Oil / Water Interface Detector. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. TERIMAKASI