Prosedur untuk penerimaan dan pemindahan antara tangki minyak bahan bakar dan minyak pelumas pada sebuah kapal pada prinsipnya harus sesuai dengan yang berikut ini, namun demikian, ini bisa diperbaharui bergantung pada kondisi individuil kapal. Prosedur penerimaan dan pemindahan antara tangki minyak pelumas harus sesuai dengan prosedur berikut ini untuk minyak bahan bakar.
- Rencana persiapan gudang bahan bakar
- Persiapan dan penyosialisasian penyebaran pekerjaan
- Persiapan dan penempelan diagram pemipaan. Diagram ini harus memberikat informasi singkat dan padat, dan jelas sehingga bisa terbaca. Pipa dan klep harus dibedakan dengan jelas. Pastikan bahwa diagram pemipaan terletak didekat klep pengoperasian dan stasiun gudang bahan bakar (selang penyambung terpasang) untuk mencegah klep bekerja tidak tepat.
- Mempersiapkan prosedur pengoperasian kapal sesuai dengan prosedur operasi baku.
- Memprsiapkan daftar periksa terkait dengna rencana gudang bahan bakar.
- Memprsiapkan dan memeriksa/menguji alat komunikasi.
- Melaksanakan uji kebocoran tekanan untuk garis pengisian bahan bakar. (harus dilakukan dengan tekanan udara yang setara dengan operasi tekanan maksimum pada pemipaan) (saat kapal masuk dok).
Baca: Selengkapnya Mengenai Prosedur Bunker
Prosedur Operasi Baku
Minyak pelumas harus diterima sesuai dengan prosedur operasi baku dibawah dan harus diverifikasi pada tiap tahap oleh masing-masing orang yang bertanggungjawab. Pengoperasiannya harus dilaksanakan sesuai dengan daftar penyebaran pekerjaan.
Hal Yang Harus Piperiksa
Adapun Beberapa Hal Yangperlu di periksa sebelum dan sesudah bunker adalah sebagai berikut:
- Keseimbangan/kemiringan kapal
- Persiapan peralatan bunker
- Sifat pendahuluan minyak (gaya tarik spesifik, kekentalan, titik nyala api), pengaturan suhu
- Periksa Saat Memulai operasi
- Periksa Pengoperasian klep
- Memasok Minyak
- Penyelesaian pemasokan minyak
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. TERIMAKASI