Komite-Komite IMO (INTERNASIONAL MARITIM ORGANISASI)

Tugas IMO (Internasional Maritim Organisasi)

Tugas utama IMO adalah membuat peraturan – peraturan keselamatan kerja di laut termasuk keselamatan pelayaran dan pencegahan serta penaggulangan pencemaran lingkungan perairan.

Hasil – hasil kenvensi IMO yang penting adalah sebagai berikut :

1. Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) Convention 1974
2. Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) 1981 Amandements
3. Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) 1983 Amandements
4. Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) 1988 ( April ro – ro ) Amandements
5. Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) 1992 ( Ocktober ro – ro ) Amandements
6. Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) 1992 Consolidated Edition 1992
7. Marine Pollution Prevention ( MARPOL ) Convention 1973 / 1978
8. Marine Pollution Prevention ( MARPOL ) Convention 1973 / 1978. Concolidated 1997
9. Standart of Training Certification and Watch Keeping for Seafarer (STCW) Convention 1978
10. Standart of Training Certification and Watch Keeping for Seafarer(STCW) Amandements 1995

Komite–Komite IMO

Untuk melaksanakan kegiatan IMO membentuk beberapa komite yang menangani masalah tehnik dan pekerjaan administrasi pada umumnya.Komite-komite yang dimaksudkan yaitu:

A.The Marine Safety Committee ( MSC )

Memiliki beberapa Sub Committee sesuai dengan tugas masing-masing.Konvensi yang dihasilkan adalah:

1. International Convention For The Safety Of Life At Sea,1960 (SOLAS) adaptor 1960
2. International Convention For The Safety Of Life At Sea,1974 (SOLAS) adaptor 1974
3. Internatipnal Convention on Load Line 1966 (LL) Adopted 1966
4. Convention On The International Regulation For Preventing Collition At Sea 1972 (COLREG)Adopted 1972
5. Convention On The Maritime Satellite Organization (INMARSAT)
6. International Convention On Standart Training Certification And Wath Keeeping For Seaferer (STCW)1978 Adopted 1978.
7. International Conventional Of Maritime Search And Rescue(SAR) 1979 Adopted 1979.

B.The Marine Environment Protection Committee (MEPC)

Tugas mengkoordinir kegiatan pencegahan dan pengontrolan pencemaran laut yang asalnya dari kapal.Konvensi yang dihasilkan :

1. International Convention for The Prevention of the Pollution of the Sea by Oil, (OIL POL) Adopted 1954.
2. International Convention Relating To Intervention on the High Seas in Case of Pollution Oil Casualties, 1969 (Intervention Adopted 1969).
3. Convention on the Prevention of Marine Pollution by Dumping of Wastes an Other Matter, Adopted1972.
4. International Convention For The Prevention Of Ship,1975.
5. International Convention On Oil Pollution Preparednes. Response and Cooperation, 1990 (OPRC)Adopted 1990.

C.The Legal Committee

Tugas menangani masalah-masalah hokum yang berkaitan dengan peristiwa kecelakaan tanker TORREY CANYON pada tahu 1967. Konvensi-konvensinya adalah sebagai berikut :

1. International Convention on Civil Liabilyti For Oil Pollution Damage, 1969 (CLC)Adopted 1969.
2. International Convention The Establishment of an International Fund for Compensation for Oil Pollution Damage 1971 (Fund) Adopted 1971.
3. Convention OnLimitation of  Liability and Maritime Claim 1976 (LIMC) Adopted 1976.

D.The Technical Co-Operation Committee

Tugas mengkoordinir bantuan dari IMO dibidang maritime terutama untuk negara berkembang,komite tehnik ini merupakan komite pertama dalam organisasi PBB yang diakui Sebago bagian dari konvensi.

E.The Facilitation Committee

Tugas bertanggung jawab mengenai fungsi dan kegiatan IMO yang berkaitan dengan international marine traffic dan bertugas untuk mengatur dan menyederhanakan formalitas serta dokumentasi yang diperlukan oleh kapal yang memasuki dan meninggalkan pelabuhan atau terminal.Konvensi yang dihasilkan sebagai berikut :

1. Conventation On Fasilitation Of The Internationnal Commites, 1965 (FAL) adopted 1965 
2. Convention For The Suppression Of Unlawful Acts Againts Tha Safety Of Maritime Navigation, 1988(CUA) Adopted 1988 .

Author : E & I

Share this

Related Posts