PENCAIRAN ULANG DAN KENDALI PEREBUSAN | TANKER LNG

pengertian dan tujuan penggunaan heel  Pada kapal tanker LNG, PENDINGINAN KARGO TANKER LNG, PENCAIRAN ULANG DAN KENDALI PEREBUSAN.

PENDINGINAN KARGO TANKER LNG

Istilah "pendinginan kargo" mengacu kepada perawatan dan perhatian yang diberikan kepada kargo di perjalanan untuk memastikan bahwa :
  • Tidak ada kehilangan yang tidak sesuai dalam jumlah kargo;
  • Tekanan tangki kargo dijaga dalam batas terancang; dan 
  • Suhu kargo dijaga atau disesuaiakan seperti yang diperlukan.
Tujuan ini dicapai melalui pencairan ulang atau, pada kebanyakan kapal LNG, dengan menggunakan bahan bakar pendorongan perebusan. Pendinginan kargo mungkin tidak diperlukan pada kapal dengan kapal tangki bertekanan.

Jika terpasang ruang pencairan ulang, personil yang bertanggungjawab harus memiliki pemahaman yang menyeluruh pada prinsip-prinsip operasionalnya. 

Saat beroperasi, ruangan harus diawasi sehingga sehingga sesuatu yang bisa mempengaruhi keselamatan dengan buruk atau keefisienannya dapat diketahui dengan cepat dan tindakan perbaikan dapat dilakukan.

Ruangan tersebut biasanya terpasang dengan alat penghentian untuk merasakan tingkat cairan, suhu atau tekanan yang tinggi.

PENCAIRAN ULANG DAN KENDALI PEREBUSAN

Pedoman umum pada prosedur pencairan ulang dan kendali perebusan yang aman diberikan seperti dibawah ini. Instruksi terperinci untuk kapal bergantung pada sistem yang terpasang, dan instruksi pengoperasian dari pembuat harus diikuti dengan cermat.

Terdapat beberapa jenis sistem pencairan ulang yang berbeda. Yang paling biasa adalah yang memampat uap kargo dan pemadatannya didalam pemadat dir laut dingin. Sebagai alternatif lain, pemadat bisa didinginkan oleh pendingin dari unit pendingin sekunder (pendingin jenis cascade). 

Jenis pencairan ulang lain diperoleh melalui sirkulasi pendinginan melalui bungkus didalam tangki atua melalui penuka rpanas terpisah diluar tangki (pendinginan tidak langsung). Jangan menggunakan pendingin yang tidak cocok dengan kargo, ataupun yang diketahui memiliki potensi mengurangi ozon yang tinggi.

Uap kargo tertentu (misalnya ethylene oxide, propylene oxide) tidak dapat dipempat. Kargo semacam itu hanya dapat didinginkan melalui pendinginan tidak langsung dan kompresor kargo biasanya harus disekat atau dibuka.

LPG biasanya dicairkan melalui pemampatan langsung dan pemadatan dalam satu atau dua tahap, dengan pemadatan terhadap air. Kargo pendingin seperti ethylene, meskipun tetap membutuhkan pemampatan langsung, membutuhkan sistem cascade dengan pemadatan kargo terhadap pendinginan sekunder, yang dipadatkan dengan menggunakan air sebagai pendingin.

Ruang pencairan ulang biasanya tidak terpasang pengangkutan LNG. Sebaliknya, perebusan digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin pendorong utama. Selama perjalanan ballast tangki dijaga tetap dingin dengan menggunakan kargo yang secara sengaja disimpan diatas kapal: kargo ini dikenal sebagai "heel". 

Perebusan dari heel digunakan juga sebagai pendorong untuk pendorong selama perjalanan ballast. Penyimpanan heel membutuhkan pertimbangan akan beban yang teraduk-aduk perhatikan untuk memastikan bahwa cairan yang disimpan didistribusikan dengan tepat.

Heel seringkali pula disimpan diatas kapal, sepenuhnya didinginkan atau semi-dingin LPG untuk memungkinkan tangki tetap dingin pada perjalanan ballast. Karena perebusan LPG lebih berat daripada udara, peraturan tidak mengijinkan untuk menggunakannya sebagai bahan bakar pendorong dan karenanya mencair dan dikembalikan ke tangki. pengembalian harus dilakukan melalui saluran semprot, jika terpasang, untuk keefektifan terbaik.

Instruksi pengoperasian spesifik untuk sistem yang terpasang harus diamati, disamping tindakan-tindakan pencegahan berikut ini :

  1. Tujuan sistem pencairan ulang adalah untuk mencegah hilangnya kargo dan  memastikan bahwa cairan kargo disimpan pada suhu pemuatan atau suhu yang diperlukan untuk PEMBUANGAN  pada saat kedatangan. Untuk yang terakhir ini, mungkin perlu untuk mendinginkan atau menghangatkan cairan curah saat di perjalanan. Jika sistem yang digunakan hanya untuk menjaga tekanan tangki kargo berada persis dibawah titik pengaturan klep pelepasan, kargo akan menghangatkan hingga suhu baru dan bisa menjadi terlalu panas untuk PEMBUANGAN di terminal. Jika perlu untuk mendinginkan cairan di perjalanan, suhu pemuatan dan kapasitas sistem harus dinilai untuk memastikan bahwa pengoperasian yang diperlukan dapat diselesaikan selama perjalanan.
  2. Jika dua atau lebih kargo dibawa secara serempak, maka mereka harus dipisahkan di sepanjang semua pengoperasian kargo. Perhatian khusus dibutuhkan oleh kargo yang tidak cocok 
  3. Alat pendeteksian gas di ruangan yang berisi tempat pencairan ulang, instrumentasi dan pengendalian harus selalu diaktifkan. Titik sampel atas dan bawah (jika terpasang) harus dililih sesuai dengan densitas uap kargo yang relatif (lihat lembar data).
  4. Alat ventilasi untuk ruang tempat pencairan ulang harus dimulai sebelum pengaktifan tempat tersebut.
  5. Saringan pada sisi pengisap kompresor harus diperiksa dan dibersihkan dengan seksama jika perlu. Jika mereka menghalangi keefisienan tempat, maka bisa dikurangi secara drastis.
  6. Pelumas yang digunakan untuk semua mesin harus sesuai dengan kargo dan cocok untuk suhu dan tekanan yang dialami pada pengoperasian dan ketika berhenti. Tingkat minyak harus diperiksa dan rumah mesin dimulai jika perlu sebelum tempat diaktifkan.
  7. Semua tempat, instrumentasi, kendali dan penghentian peralatan harus diuji secara teratur.
  8. Tindakan pencegahan pada pembentukan es atau hidrat, reaktifitas dan kontaminasi pada kargo harus diamati.
  9. Semua saluran pipa dan klep harus diperiksa dua kali untuk memastikan bahwa mereka diatur dengan tepat sebelum memulai pemasangan.
  10. Untuk mencegah panas berlebihan, pasokan air pendingin pada pemadat harus dibuat dan sistem pendingin (jika terpasang) dinyalakan sebelum kompresor kargo bekerja.
  11. Kompresor kargo tidak boleh dioperasikan dengan klep PEMBUANGAN yang tertutup.
  12. Tekanan sub-atmosfir umumnya harus dihindari di bagian manapun pada sistem untuk mencegah masuknya udara. Campuran uap/udara yang mudah terbakar tidak boleh melewati kompresor kargo
  13. Pendingin atau kompresor uap kargo harus dimulai dan klep pengisap dibuka dengan sangat perlahan untuk mencegah kerusakan dari pemindahan cairan.
  14. Jika kapasitas kargo atau kompresor pendingin telah diawasi secara manual, pemasangan harus dimulai pada pengaturan minimum dan kapasitas ditingkatkan secara bertahap, sesuai kebutuhan.
  15. Pengoperasian pemasangan pencairan ulang akan dipengaruhi oleh gas yang tidak dapat dipadatkan pada uap yang berasal dari tangki kargo. Mereka bisa berasal dari kargo itu sendiri (misalnya ethane, methane) atau  bisa memasukkan sisa gas dari pembersihan sebelumnya. Mereka akan menyebabkan tekanan pemadat tidak normal yang tinggi dan akan mengurangi pemadatan uap kargo. Untuk membuat kembali pemadatan penuh, yang tidak dapat dipadatkan harus dialiri ventilasi secara teratur. 
  16. Tingkat cairan pencairan harus diperiksa secara teratur selama pengoperasian untuk mencegah penerima pengisian berlebihan atau pemadat yang bisa disebabkan oleh klep kendali yang menempel atau perluasan klep. Sangat perlu untuk menjaga catatan yang komprehensif sehingga perubahan yang tidak terduga bisa dicatat dengan cepat dan tindakan perbaikan bisa dilakukan.
  17. Perhatian harus diberikan untuk mencegah masuknya kargo cairan kedalam kompresor, khususnya jika alat pemisahan cairan tidak terpasang. Dalam cuaca buruk, ini bisa menjadi masalah yang signifikan yang juga bisa terjadi selama penyemprotan dingin pada tangki. Akibatnya cairan didalam uap bisa menyebabkan kerusakan mekanis berat pada kompresor.
  18. Jika hasil pemadatan kembali ke lebih dari satu tangki secara serempak, atau jika uap diambil daro beberapa tangki dan dikembalikan ke satu tangki, tingkat cairan harus diperiksa secara teratur dan tindakan perbaikan harus dilakukan untuk menghindari kemungkinan pengisian berlebihan.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. TERIMAKASI