Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Menggunakan LNG Sebagai Bahan Bakar Main Engine

penggunaan kargo lng sebagai bahan bakar main engine kapal

PENGGUNAAN LNG SEBAGAI BAHAN BAKAR

Perebusan dari kargo LNG bisa dibakar sebagai bahan bakar pada sistem pendorong utama (main Engine). Dengan catatan harus memenuhi Dua faktor yang mempengaruhi penyetujuan tindakan tersebut:
  1. Uap LNG, terutama methane, adalah lebih ringan daripada udara pada suhu sekitar. Karenanya aman untuk digunakan, karena jika bocor kedalam ruang mesin maka akan keluar melalui ventilasi buangan dan terakumulasi didalam ruang mesin. Akibatnya, LNG menjadi satu-satunya uap kargo diperkenankan untuk digunakan sebagai bahan bakar.
  2. Pencairan ulang LNG akan membutuhkan putaran pendinginan yang rumit, yang memerlukan banyak daya dan peralatan yang jarang terpasang.
Uap LNG didalam ketel, mesin disel atau turbin gas mudah untuk terbakar. Dalam semua kondisi, uap kargo dimasukkan kedalam sebuah ruangan yang biasanya dikeluarkan dari ruangan tersebut, dan rancangan uap kargo – untuk sistem bahan bakar, karenanya tunduk pada ketentuan yang keras. Penting untuk memastikan bahwa integritas sistem tidak terhalang dengan cara apapun.

Perebusan LNG bisa diberikan ventilasi maupun dibakar (atau keduanya) untuk menjaga tekanan tangki pada tingkat yang dibutuhkan.

Keputusan untuk memberikan ventilasi atau membakar perebusan bergantung pada banyak faktor, beberapa dari faktor ekonomi, beberapa merupakan hasil dari peraturan. Peraturan misalnya, bisa melarang ventilasi atau penggunaan kargo sebagai bahan bakar di tempat tertentu. Peraturan seperti ini harus selalu diamati.

Di lautan bebas, uap kargo bisa memberikan bahan bakar utama, meskipun lampu pilot minyak juga diperlukan. Dalam hal penguapan, uap kargo juga bisa dibakar ketika mesin pendorong tidak beroperasi asalkan alat untuk penimbunan uap terpasang.

Perebusan biasanya dipanaskan dan diberi tekanan sebelum dikirim ke ruang mesin; kadangkala berbau juga. 

Tekanan uap didorong untuk meningkatkan pembakaran yang stabil dan efisien. Dipanaskan demikian sehingga besi konvensional dapat digunakan dalam sistem, penghematan bahan bakar meningkat dan uap yang bisa bocor dari sistem akan lebiah siap untuk naik dan hilang.

PENGAWASAN SAAT PENGGUNAAN LNG SEBAGAI BAHAN BAKAR

Dalam hal tersebut saat menngunakan LNG sebagai bahan bakar untuk mesin induk (Main Engine) karna hal tersebut sangat beresiko dan berbahaya maka Tindakan pencegahan berikut ini harus diamati :
  1. Personil harus memahami sistem dengan sepenuhnya, batasannya, ketentuan perawatan dan bahaya kebocoran pada kargo. Sistem harus dijaga tetap bersih dan efisien, kinerja mesin dicatat sedemikian sehingga perubahan dapat teridentifikasi.
  2. Kipas ventilasi untuk ruang mesin dan pengaturan tiang saluran pasokan bahan bakar harus dioperasikan sebelum dan selama operasi pembakaran gas. Berikan perhatian pada ventilasi di area didekat pemipaan gas yang tidak teratur.
  3. Alat pendeteksian gas untuk sistem harus bekerja sepanjang operasi pembakaran.
  4. Saluran pasokan harus segera dibersihkan dengan gas lembam sebelum dan setelah operasi pembakaran.
  5. Semua instruksi pengoperasian untuk sistem harus diamati. Alat keselamatan (seperti alat penyambung fungsi komponen) tidak boleh dilanggar.
  6. Jika nyala gas keluar, penyebabnya harus ditentukan sebelum bersinar kembali. Jika baik minyak maupun nyala gas telah hilang, semua ruang pembakaran harus diberi ventilasi dari uap yang mudah terbakar, sebelum nyalanya bersinar kembali, kalau tidak bisa terjadi ledakan. Berikan perhatian pada sensor kegagalan nyala; sensitifitas rendah akan menyebabkan kegagalan untuk mati dan sensitivitas tinggi akan menyebabkan mati yang tidak perlu.
  7. Tekanan pada tangki kargo harus diawasi selama semua operasi pembakaran; jika perebusan diangkat terlalu cepat, tekanan bisa diturunkan dibawah atmosfir dan udara yang dipindahkan kedalam tangki, menciptakan campuran yang bisa terbakar. Tekanan pada tangki kargo harus dijaga diatas tekanan atmosfir setiap saat.
  8. Perhatikan untuk mencegah masuknya kargo cairan kedalam kompresor, khususnya jika pembatas cairan tidak terpasang. Hindari perubahan tekanan pada pasokan yang cepat, atau kalau tidak nyalanya menjadi tidak stabil.
  9. Saluran pasokan gas harus diperiksa secara teratur untuk melihat apakah ada kebocoran, pasokan bahan bakar harus segera disekat dan tidak disambung kembali hingga kebocoran diperbaiki.
  10. Tidak boleh ada modifikasi apapun dilakukan pada sistem tanpa ijin dari otoritas yang bertanggungjawab.
  11. Untuk tindakan pencegahan yang spesifik pada instrumentasi atau hal-hal pada plant.
  12. Tekanan pada semua sambungan pada saluran pasokan harus diuji setelah perawatan sebelum sistem diulang kembali.
  13. Air harus dikeringkan dari saluran bahan bakar besi karbon untuk mencegah karat.
  14. Layar api bisa dipasang pada saluran pasokan atau didalam tiap pembakar: mereka adalah lubang yang sangat kecil yang mudah diblok, dan harus dibersihkan secara teratur.
  15. Pemanas gas harus diperiksa secara teratur untuk memastikan bahwa tidak terjadi kebocoran antara gas dan sistem uap. 
  16. uap embun harus dikembalikan ke sistem air pasokan melalui sebuah tangki alir berventilasi : tingkat air didalam tangki ini harus dijaga dan ventilasi diperiksa secara berkala untuk memeriksa ada tidaknya rintangan yang bisa dipelihara dengan berhati-hati dan memperhatikan kondisi tutup batang.
  17. Semua insiden, meskipun nampaknya sepele, harus dicatat dan diperhatikan oleh perwira yang bertanggungjawab.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. TERIMAKASI