PEMINDAHAN KARGO ANTARA KAPAL (STS)
Jika kargo akan dipindahkan dari satu kapal ke kapal lainnya, atau ke kapal tongkang, tindakan pencegahan diatas harus diamati. Selain itu, tindakan pencegahan yang relevan didalam publikasi ICS/OCIMF "Panduan Pemindahan Kapal ke Kapal (Gas Cair)" harus diamati dengan seksama.
Namun demikian, dalam semua kasus, tiap Nahkoda tetap bertanggungjawab penuh atas keselamatan kapalnya sendiri, awak dan kargonya, dan tidak boleh mengijinkan keselamatan dirugikan akibat tindakan Nahkoda lain yang bersangkutan.
Sebelum memulai operasi pemindahan, dua Nahkoda yang terlibat harus menyepakati setiap aspek prosedur pemindahan dan menunjuk seseorang yang bertugas secara keseluruhan. Operasi pemindahan antara pengangkut gas harus dilakukan sesuai dengan ketentuan kapal yang menerima.
Operasi pemindahan hanya dilakukan dalam kondisi cuaca yang menguntungkan dan tidak boleh dimulai hingga Nahkoda atau perwira yang bertanggungjawab dari tiap kapal meyakini bahwa situasi aman.
Pemasangan dan Pelepasan Selang
Selang harus memiliki panjang yang cukup untuk mencegah kelebihan tekanan dan gesekan ketika perpindahan kargo. Untuk mengetahui panjang selang yang benar, perubahan garis air dan pergerakan kapal juga harus diperhitungkan. Hanya selang yang masih baik dan cocok saja yg digunakan untuk pemindahan kargo dan harus diuji pada waktu pembuatannya
Untuk pemindahan kargo, selang harus diangkat dengan crane kapal. Hal ini mencegah gesekan dan selang menekuk.
Sebagai acuan, peraturan untuk menentukan jari-jari tekukan (MBR) dari selang karet adalah MBR = Diameter selang x 4
(sebagai contoh, selang dengan diameter 12 inci memiliki jari-jari tekukan sepankanh 48 inci).
25.2 Kemiringan dan Trim
Ketika pengoperasian kargo, pengoperasian ballast harus dilakukan dengan baik untuk kelebihan garis muat dan kelebihan trim ke belakang. Kemiringan kapal harus dicegah, kecuali untuk pengeringan kargo tangki pada saat bongkar muatan.
Pemeriksaan sebelum pemindahan
Sebelum pemindahan kargo dimulai, komunikasi yang baik harus dilakukan oleh personil utama tiap kapal dan pemeriksaan sebelum pemindahan harus benar-benar selesai. Sebagai tambahan, perhatian yang tepat harus diberikan sesuai ISGOTT (Lampiran 2)
Kecepatan aliran kargo
Sebelum memulai pemindahan kargo, bongkar muatan harus diinformasikan oleh kapal penerima untuk mengatur kecepatan aliran yang dibuhkan. Jika perbedaan kecepatan pemindahan kargo diperhitungkan, maka kapal penerima harus memberitahukan ke kapal pembongkar kargo. Perjanjian kecepatan pemindahan kargo seharusnya tidak lebih dari rekomendasi berikut:
- Nominal role of Hose (mm) 100mm Maximum Flow Rate (m3/hr) 350m3/hr
- Nominal role of Hose (mm) 200mm Maximum Flow Rate (m3/hr) 1400m3/hr
- Nominal role of Hose (mm) 300mm Maximum Flow Rate (m3/hr) 3150m3/hr
Ketika perpindahan kargo, kecepatan pemindahan maksimal harus diperhitungkan dengan kapasitas reliquefaction kapal penerima. Sehingga jalur uap yang kembali yang harus dihubungkan untuk kedua kapal.
Uap Balik
Ketika pemindahan kargo penggunaan uap balik antar kapal memiliki keuntungan. Hal itu dilakukan karena ada batasan untuk mebuang uap ke udara bebas. Dan juga karena alasan keamanan atau ada batasan untuk reliquefaction. Lebih lanjut hal itu dapat memperbesar laju pemindahan. Meskipun itu direkomendasi, jalur uap balik tidak begitu penting untuk pemindahan secara STS.
Pemindahan Kargo – Persyaratan Umum
Ketika pemindahan kargo, bongkar muat harus dilakukan pengecakan selang dari kebocoran untuk setiap kapal. Sebagai tambahan, bongkar muatan atau pemindahan muatan, petugas yang bersangkutan harus dilengkapi dengan radio genggam yang disimpan dekat dengan CCR (Cargo Control Room).
Pemindahan kargo harus diawali dengan kecepatan rendahuntuk memastikan pipa kargo dari kapal penerima sudah benar diatur. Kecepatan rendah dibutuhkan untuk pendinginan sedikit demi sedikit dari tangki kapal penerima. Kecepatan pemindahan harus dikurangi ketika tangki kapal penerima akan penuh.
Ketikas selesai pemindahan kargo, komunikasi visual harus dilakukan antara perwira yang bertugas di kedua kapal dengan menggunakan radio genggam.
Semua kebocoran atau tumpahan harus segera dilaporkan kepada perwira yang bertugas untuk menghentikan proses pemindahan kargo.
Pengoperasian sesudah pemindahan kargo selesai
Sesudah pemindahan kargo selesai operasi berikut harus dilakukan antara lain;
- Semua selang dipurging oleh satu atau kedua kapal sesudah selesai bongkar muatan. Sambungan flans harus bisa dihubungkan dengan sambungan purge.
- Selang dilepas, tindakan pencegahan untuk memastikan tidak ada fluida yang tertinggal selama pemindahan kargo. Tekanan didalam system harus dibuang melalui katup pengeringan untuk jalur uap balik.
- Manipol kargo dan selang kargo ditutup dengan aman
- Pejabat pelabuhan segera diinformasikan ketika proses pemindahan kargo selesai dan untuk mengantisipasi waktu tidak tambat.
Prosedur selang purge setidaknya dilakukan sesuai dengan perencanaan diatas;
- Keringkan selang dari cairan
- Selesai bongkar muatan, hembuskan uap panas melalui selang
- Purge selang dengan menggunakan nitrogen
- Tutup kedua katup manipol dan katup tiap selang
- Purge ujung selang (spool piece) dengan nitrogen melalui sambungan yang tersedia.
Tindakan Pencegahan Keamanan Ketika Pemindahan Kargo
Merokok dan Api telanjang
Peraturan tentang merokok da menggunakan api telanjang harus benar-benar diterapkan. Tanda peringatan harus dipajang dan ruang merokok didesain dan ditandai dengan jelas.
Penetralan dalam Papan Penghubung
Lampu indikasi penetralan menunjukkan bahwa di papan penghubung terdapat kerusakan dan harus segera diinspeksi dan diisolasi
Ketel Uap dan Mesin Disel
- Untuk mencegah jatuhnya debu panas kedalam tangki kargo ketika perpindahan kargo, peniupan jelaga dari ketel uap harus dilakukan sebelum kapal mendekati dermaga
- Sifa-sifat pembakaran mesin disel harus terus dipantau. Jika terjadi percikan api dari cerobong asap, operasi pemindahan kargo harus segera dihentikan
Penggunaan peralatan komunikasi
- Untuk peralatan radio ketika operasi kargo dapat membahayakan dan transmisi harus dilarang ketika ada kemungkinan gas mudah terbakar di sekitarnya.
- Penggunaan telepon genggam harus dilarang ketika operasi kargo.
- Komunikasi VHF dan UHF memiliki energy yang kecil sehingga jangan membuat kemungkinan bahaya dari pusat radio. Sehingga alat-alat yang digunakan untuk komunikasi kapal maupun untuk komunikasi ke petugas darat.
Akumulasi Gas
- Pemindahan pada operasi STS harus dihentikan jika terdapat resiko dari uap kargo disekitar dek, manipol atau tiang ventilasi kedua kapal. Hal itu tidak boleh dilanjutkan sampai bocornya kargo sudah diidentifikasi dan dihentikan, dan semua gas teruraikan di udara bebas.
- Ketika menggunakan peralatan slip tube untuk mengukur isi tangki bertekanan dapat menimbulkan penguapan gas di dek, tetapi jika dioperasikan dengan aman, pengukuran ini dapat diterima.
Kilat dari petir
Ketika kilat terjadi atau akan terjadi di daerah pemindahan kargo, pemindahan kargo harus dihentikan
Bukaan Untuk Ruang Akomodasi
Semua pintu yang mengubungkan ruang akomodasi harus ditutup ketika proses bongkar muat kargo. Nahkoda tiap kapal harus menentukan pintu mana yang digunakan untuk akses. Semua pintu yang terbuka untuk personil yang bekerja harus segera ditutup sesudah digunakan.
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. TERIMAKASI