Pelepasan cairan/uap beracun di sepanjang sisi terminal pada pengangkut gas
Untuk sebagian besar kondisi darurat pada semua pengangkut gas mengacu kepada publikasi ‘Prinsip penanganan gas cair diatas kapal dan di terminal’ Bab 9 (Kesehatan dan Keselamatan Diri) dan Bab 10 (Prosedur Darurat). Semua instruksi dari publikasi harus sepenuhnya diterapkan dan dipatuhi.
Jenis-Jenis Kondisi Darurat Pada Pengankutan Gas
- Ventilasi tidak terkendali pada pengangkut gas
- pipa meledak, patahnya pekerjaan pipa dan tumpahan kargo pada pengangkut gas
- Pelepasan cairan/uap beracun di sepanjang sisi terminal pada pengangkut gas
- Pelepasan cairan / uap beracun di laut atau perlabuhan pada pengangkut gas
- Kapal Melarikan diri dari dermaga selama operasi kargo diatas kapal pengangkut gas
- Kargo cairan terbakar diatas kapal pengangkut gas
a)Resiko :
- Polusi
- Pencemaran udara : jika terminal berada didekat area tempat tinggal
- Pelepasan gas beracun di atmosfer (VCM, amonia, …)
- Racun beresiko tinggi di terminal.
- Racun beresiko tinggi diatas kapal.
- Kebakaran/ledakan jika ada produk yang dapat terbakar (LPG, VCM, …)
- Resiko tinggi di terminal.
- Resiko tinggi di kapal.
Kebocoran pada sisi terminal (tindakan darurat yang harus dilakukan)
- Aktifkan mati darurat yang tersambung dengan terminal.
- Nyalakan alarm umum + panggilan umum pada alamat publik kapal.
- Tutup semua pintu akomodasi.
- Ventilasi pada sirkulasi ulang untuk membangun tekanan berlebihan didalam akomodasi.
- Merokok, api telanjang atau pekerjaan dengan panas tidak diijinkan.
- Semprotkan air untuk lapisan luar untuk melindungi akomodasi dari pelepasan uap. Beberapa uap seperti amonia, diserap oleh air. Ini bisa sangat mengurangi resiko keracunan didalam akomodasi.
- Perlengkapan melarikan diri darurat siap.
- Kapal siap untuk berangkat.
- Dalam kasus pengisian bahan bakar : hentikan operasi, putus sambungan dan buang kapal tongkang
c)Bocor diatas kapal :
Selain tindakan darurat tersebut diatas :
- Aktifkan sinyal darurat seperti yang telah disepakati dengan terminal.
- Beritahu terminal/otoritas/perkapalan mengenai kondisi darurat.
- Tetap beritahu terminal mengenai kemajuan dan langkah yang telah dilakukan.
- Semprotkan air pada dek untuk menghindari kebocoran pada kejutan panas pada besi yang bisa menyebabkan patah. Air bisa menjaga suhu dek tetap normal dan memeras cairan dan uap.
- Orang yang dikirim ke dek harus mengenakan pakaian untuk bahan kimiawi / gas dan SCABA.
- Semua personil di dek tetap tinggal untuk melawan arah angin pada kebocoran.
- Sekat bocor dengan menutup klep sebelum dan setelah kebocoran.
- Gunakan selang api dalam bentuk semprotan untuk memeras cairan dan mengarahkan kabut gas untuk menjauhi sumber api.
- Jika perlu, buang cairan keluar kapal.
- Jika terjadi tumpahan keluar kapal : hentikan semua operasi ballast dan peringatkan kamar mesin untuk membatasi / menghentikan air masuk pada sisi ini.
d)Jika terjadi kebakaran :
- Aktifkan pasukan darurat
- Kirimkan tim dengan pakaian untuk kebakaran dan SCABA.
- Dinginkan area di sekitar api.
- Batasi kebakaran.
- Perkirakan cara yang paling aman untuk menghadang kebakaran : kendalikan api atau padamkan.
- Jangan memadamkan api kecuali sumbernya telah mati.
- Dinginkan area sebelum menggunakan bahan kimiawi kering untuk memadamkan api
- Hadang terlebih dahulu genangan api.
- Hati-hati dengan reaksi yang tidak baik.
- Jangan gunakan selang api dengan jet – selalu gunakan semprotan.
- Jika perlu, minta bantuan dari terminal.
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. TERIMAKASI