Stripping Kargo Kapal Tanker

proses stripping sebelum mennganti muatan cair pada kapal tanker

Stripping Kargo Kapal Tanker

Sebelum pengubahan kargo atau pembebasan gas, yang paling penting adalah untuk mengangkat semua cairan kargo dari tangki, pemipaan, wadah pencairan ulang dan bagian lainnya dari sistem kargo. Sisa cairan kargo akan terus mengeluarkan uap dan akan menggagalkan pembersihan atau pembebasan gas selanjutnya.

Jika kargo sebelumnya dan selanjutnya memiliki sifat kimiawi yang serupa – misalnya propane dan butane - pembersihan mungkin tidak diperlukan (tunduk pada pertimbangan pengangkut), namun bahkan dalam kondisi seperti itu, biasanya diminta bahwa tidak boleh ada sisa cairan dari kargo sebelumnya. Selalu minta instruksi dari pengangkut mengenai ketentuan pembersihan. Untuk mencapai pengaliran cairan yang maksimum selama pembuangan, saran berikut ini harus diikuti :
  1. Keseimbangan atau kemiringan yang cermat pada kapal, bisa bergantung pada rancangan sebuah tangki, membantu pengaliran cairan.
  2. Jika pompa digunakan untuk pembuangan, klep pembuangan pada pompa harus dihambat pada penyelesaian pembuangan untuk menjaga pengisapan hingga tingkat cairan minimum. 
  3. Berkonsultasi dengan instruksi dari pembuat mengenai tingkat cairan dimana penutupan klep harus dimulai dan tekanan yang harus dijaga selama tahap pemompaan akhir untuk mencapai pengosongan yang maksimum. Tiap pompa harus dijaga dibawah kendali terus menerus selama pengosongan untuk mencapai hasil terbaik tanpa pompa mengalami kekeringan.
  4. Bahkan dengan pengoperasian pompa kargo yang baik, beberapa cairan akan tetap didalam tangki saat akhir pemompaan. Dalam hal kapal dengan tangki kargo yang bisa menerima tekanan berlebihan, pengosongan cairan lebih jauh bisa dicapai dengan meningkatkan tekanan pada tangki dengan cukup untuk memeras keluar cairan melalui sistem pemipaan di darat. Alternatif lain, semua pengosongan bisa dikumpulkan pada salah satu tangki untuk pembuangan selanjutnya di darat. Penggunaan kompresor kargo, pengisapan dari tangki lain, akanmemastikan bahwa semua tangki dan sistem pemipaan yang menyertai dibiarkan bebas cairan. Stripping yang tepat pada tangki harus diperiksa melalui saluran pengambilan sampel dari dasar tangki atau sensor suhu.
  5. Dalam hal kapal dengan tangki kargo yang dirancang dengan tekanan hanya sedikit diatas atmosfer (kapal yang didinginkan penuh), pengosongan dengan tekanan saja adalah tidak memungkinkan. Pada kapal seperti ini (dan pada kapal dengan tekanan, jika pengosongan tekanan tidak berhasil) sisa cairan harus dididihkan dengan memasukkan uap panas dari kompresor kargo ke dasar tangki, melalui genangan bungkus panas (jika terpasang). 
  6. Selama operasi semacam itu, tekanan tangki harus diamati dengan cermat, untuk menghindari terlampauinya tekanan klep pelepasan yang sudah diatur. Jika tekanan meningkat hingga tingkat aman dibawah tekanan klep pelepasan, putaran dibalik dengan memulai pengisapan kompresor dari tangki, mencairkan kembali uap didalam pemadat dan membuang embun ke darat atau menyimpannya diatas kapal di deck pressure vessel. Atau alternatif lain, jika kapal berada di laut maka uap bisa diberi ventilasi bukan di cairkan kembali.
  7. Asalkan suhu sisa cairan didalam tangki adalah diatas suhu saturasi yang serupa dengan tekanan atmosfer, cairan juga dapat dididihkan dengan menggunakan kompresor untuk mengeluarkan gas dari tangki (menjaga tekanan tangki pada tekanan atmosfer), bukan menggunakan gas panas. Ini dikenal sebagai metode vakum. 
  8. Jumlah cairan yang bisa diangkat dengan metode ini terbatas, namun demikian, mengingat pendidihan akan segera nyaris mendinginkan cairan dan tidak ada evaporasi lebih lanjut yang akan terjadi. Tetap adanya sisa cairan yang nyaris dingin mungkin sulit untuk tercapai, karena tekanan pada tangki yang tidak mencukupi untuk mendeteksinya dengan menggunakan saluran pengambilan sampel didasar tangki. Diperlukan beberapa saat sebelum cairan mengambil cukup panas dari sekitar stuktur tangki untuk mulai mendidih lagi dan meningkatkan tekanan didalam tangki. Karenanya, evaporasi pada sisa cairan melalui gas panas adalah disarankan, daripada metode vakum. (Catatan : suhu hampir dingin tidak boleh jatuh dibawah suhu yang telah ditentukan untuk tangki. Untuk memastikan bahwa ini tidak terjadi, suhu di dasar tangki harus diamati dengan cermat)
  9. Beberapa kapal terpasang dengan bungkus pemanas di dasar tangki untuk menguapkan sisa cairan. Alat pemanasan adalah uap kargo yang panas untuk bungkusan internal atau minyak pemanasan untuk bungkus yang terpasang di luar tangki. Bungkus yang memutar uap harus dibersihkan dengan gas lembam, atau dengan uap dari kargo selanjutnya jika cocok dengan kargo sebelumnya. Tindakan pencegahan yang serupa harus dilakukan dengan kompresor kargo.
  10. Cairan diangkat dari sistem pemipaan dan peralatan dengan pengipasan melalui uap (lihat atas). Gas panas dari kompras yang melalui saluran cairan akan memberikan panas untuk menguapkan cairan yang tidak terangkat oleh pemindahan tekanan. 
  11. Pada cuaca dingin dan saluran pipa yang tersekat, butane cair, butadiene, dll. bisa menguap sangat perlahan bahkan pada tekanan atmosfir. Mungkin akan diperlukan untuk mengubah minyak pelumas kompresor ketika mengubah kargo (instruksi dari pembuat kompresor harus diamati).
  12. Ketika semua sisa cairan dari kargo sebelumnya telah diangkat dari sistem, sedikit tekanan lebih harus dijaga untuk mencegah masuknya udara hingga persiapan yang diperlukan untuk kargo selanjutnya selesai.
  13. Ketika mempersiapkan kargo selanjutnya, kemungkinan adanya reaksi kimiawi dengan kargo sebelumnya harus diperiksa dengan mengacu kepada lembar data. Selain itu, perhatikan untuk mencegah pencemaran kargo baru. Banyak produk tunduk pada spesifikasi yang sangat ketat untuk alasan komersial, dan uap dari kargo sebelumnya, bahkan jika cocok dengan produk baru, bisa cukup menyebabkan pencemaran yang tidak dapat diterima. Instruksi dari pengangkut harus diperoleh, sejauh mungkin sebelum pemuatan.
  14. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, bagian dalam tangki harus diperiksa sebelum pemuatan, yang membutuhkan bebas gas dan ventilasi udara sebelum kedatangan. Tindakan pencegahan didalam Seksi 6.3 (TSGLG) harus diamati sebelum tangki masuk. Sebelum pemuatan, tangki harus dilembam dan dibersihkan kembali sesuai kebutuhan.
Baca: Metode Pelembaman  Kapal Tanker

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. TERIMAKASI