Showing posts with label Kplp. Show all posts
Showing posts with label Kplp. Show all posts

Persiapan Pemuatan Kapal Tanker


persiapan kapal tanker sebelum pemuatan di kapal offshore

Persiapan Pemuatan Kapal Tanker

Dalam melakukan bongkar muat kapal tanker sangat berbahanya akan keselamatan kru dan lingkungan laut oleh karna itu di perlukan persiapan pemuatan berikut ini merupakan persiapan pemuatan kapal tanker:

Keselamatan

  • Semua pintu eksternal pada ruang akomodasi dan bukaan di dek harus ditutup.
  • Semua flens di dek harus dibaut penuh.
  • Sumbatan & lubang di kapal harus ditutup (termasuk tutupan pada kerekan dan rak buangan di bunker).
  • Alat untuk tumpahan minyak harus siap untuk penggunaan segera.
  • Pemadam api tersedia di tempat dan selang api terpasang.
  • Karpet pelindung di manipol.
  • Plat nama kargo muatan harus ditempelkan di manipol yang bersangkutan (plat nama harus ditempelkan di sepanjang pengoperasian kargo).
  • Posisi manipol untuk sambungan dengan selang dari darat harus ditandai dengan bendera.
  • Tuas pada kerek & mesin derek (F+A) harus dikunci dengan penjepit kunci.
  • Kabel penarik darurat (F+A) harus terpasang dengan sesuai.
  • Lorong harus dipasangi dengan jaring pengaman. 

Sambungan Selang Dari Darat

  • Tegaskan jumlah manipol yang benar.
  • Sebelum membuka flens manipol, tegaskan bahwa klep manipol tertutup dan klep pengaliran dengan flens dibuka.
  • Sebelum membuka flen pada selang dari darat, ikat dengan kencang dan tegaskan bahwa klep dari darat telah ditutup.
  • Berhati-hati dalam melepaskan atau memercikkan kargo dengan sisa tekanan yang tertinggal di pipa dari darat.
  • Setelah tersambung dengan selang dari darat, ikat dengan kencang dan kaitkan pada derek.

Penanganan Derek atau Mesin Kerek

  • Periksa kondisinya sebelum digunakan
  • Pastikan bahwa area aman
  • Pengamatan 
  • Amankan setelah digunakan
  • Insiden di masa lalu

Pembarisan 

  • Mualim I harus mempersiapkan diagram garis. (manipol, pengiriman, pemindah, menjatuhkan, memiringkan pengambilan contoh, pengeringan, memiringkan udara & uap, dll.)
  • Perwira jaga atau juru pompa harus memastikan bahwa barisan telah diatur dengan tepat sesuai dengan diagram garis. 
  • Mualim I harus meyakinkan dirinya bahwa semua kargo, ballast, pengaliran udara dan garis gas lembam telah diatur dengan tepat sebelum memulai operasi kargo.
  • IGS tidak boleh dioperasikan pada pemuatan dan tekanan gas lembam didalam tangki kargo harus dikurangi sebelum dimulainya pemuatan.
  • Katup tiang tetap terbuka selama pemuatan
  • Informasikan darat “siap untuk pemuatan”

Memulai Pemuatan

  • Setelah menerima konfirmasi dari darat bahwa kargo telah dimulai, Mualim I harus: 
  • Memastikan bahwa pemuatna dimulai pada kecepatan rendah
  • Memeriksa dan menegaskan bahwa kargo sudah masuk kedalam tangki yang dimaksudkan
  • Memeriksa kebocoran pada manipol, pada kedua sisi
  • Memeriksa pengukur tekanan pada kedua sisi untuk memastikan bahwa pembarisan memuaskan
  • Memeriksa tangki kargo lainnya yang tidak ditentukan untuk kargo
  • Berkeliling di dek termasuk diluar sisi kapal, akan adanya tumpahan
  • Memastikan bahwa katup tiang terbuka untuk tangki lembam sebelum dimulainya kargo
  • Setelah meyakinkan dirinya bahwa semua tersebut diatas telah dilakukan, ia bisa menginformasikan terminal untuk meningkatkan kecepatan.

Pengawasan Operasi Pemuatan

  • Perwira pengamat harus melaksanakan pemeriksaan secara teratur setelah dimulainya pekerjaan kargo dan selama dilakukannya operasi kargo untuk menegaskan bahwa tangki kargo telah dimuat dengan minyak kargo sesuai rencana
  • Perwira pengamat dengan operator dari terminal harus memeriksa secara berkala tekanan didalam sistem pemipaan, selang, dan alat dari besi, selain memperkirakan beban pengangkatan.
  • Harus dilakukan penghitungan ullage dan tekanan setiap jam dan harus dicatat
  • Bandingkan ketidaksesuaian gambar antara darat dengan kapal setiap jamnya.
  • Jika ditemukan ketidaksesuaian yang besar, stop pemuatan dan periksa secara manual jumlah kargo diatas kapal bersama dengan penyurvei.
  • Buat ringkasan hanya jika perselisihan telah diselesaikan.

Tahap Akhir dan Penyelesaian Pemuatan

  • Biasanya, minyak dimuat hingga 98% kapasitas tangki didalam sebuah kapal tangki. Oleh karenanya, selama tahap terakhir pemuatan, perhatian yang cermat harus diberikan pada pemuatan tangki sehingga minyak kargo tidak meluap.
  • Bergantung pada jumlah tangki yang tersisa yang harus diisi, kecepatan pemuatan harus dikurangi, sesuai kesepakatan.
  • Pemuatan harus dihentikan sebuah tangki saat perkiraan ullage telah tercapai. Jika kapal tangki telah miring atau seimbang, ullage harus disesuaikan.
  • Lebih disukai tangki terakhir adalah tangki yang di tengah kapal sehingga keseimbangan tidak mempengaruhi ullage akhir.
  • Semua personil yang terlibat diatas kapal harus diberitahu ketika pemuatan telah selesai.
  • Setelah pemuatan selesai klep manipol harus ditutup setelah menerima pernyataan dari darat; sisa minyak didalam manipol harus diteteskan kedalam tangki atau di darat.
  • Orang yang berkompeten harus ada ketika memutuskan selang manipol.

Pemeriksaan Setelah Penyelesaian Pemuatan

Mualim I harus memeriksa bahwa semua sisa kargo di pipa cairan telah dialirkan kedalam tangki kargo sebelum menutup semua klep sistem kargo.

Hal Yang Harus Dipertimbangkan Ketika Kapal Tanker Muat

Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk kecepatan pemuatan awal dan maksimum, kecepatan penyelesaian pemuatan serta waktu yang diminta untuk menghentikan pemuatan normal  pada kapal tanker

Pertemuan sebelum kargo dengan personil dari terminal 

Perjanjian antara Mualim I dan Perwakilan Terminal/Syah bandar harus termasuk tapi tidak terbatas pada:

  1. Nama kapal, tambatan, waktu
  2. Nama dan tanda tangan personil kapal yang bertanggungjawab serta personil darat yang bertanggungjawab
  3. Lokasi minyak kargo ketika memasuki / meninggalkan pelabuhan
  4. Informasi mengenai hal-hal berikut ini untuk setiap jenis minyak kargo yang dibawa :
  • Jumlah maksimum dan tangki-tangki yang akan dimuat
  • Tangki-tangki di darat
  • Tali kapal/darat yang akan digunakan
  • Kecepatan pemuatan
  • Alat pemuatan yang akan tersambung
  • Tekanan belakang maksimum pada manipol yang diperkenankan
  • Batasan suhu
  • Sistem pengaliran udara 
5Pelarangan karena alasan-alasan berikut ini:
  • Karakteristik elektrostatis
  • Penggunaan klep tertutup otomatis
  • Perjanjian ini harus memasukkan rencana pemuatan yang menunjukkan waktu yang telah dijadwalkan dan hal-hal tersebut dibawah ini.

Hal-hal yang harus Dipertimbangkan Untuk Urutan Pemuatan Tangki 

  • Operasi pembuangan 
  • pengubahan tangki kapal dan tangki darat
  • Pencegahan terjadinya kontaminasi minyak kargo 
  • Pengaliran minyak dari alat pemuatan
  • Tindakan atau operasi lainnya yang mempengaruhi kecepatan aliran
  • Keseimbangan dan daya muat
  • Tekanan pada lambung kapal yang diperkenankan

Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk kecepatan pemuatan awal dan maksimum, kecepatan penyelesaian pemuatan serta waktu yang diminta untuk menghentikan pemuatan normal 

  1. Sifat pemuatan 
  2. Pengaturan dan kapasitas saluran kargo dan sistem ventilasi gas
  3. Tekanan maksimum yang diperkenankan dan kecepatan aliran selang atau alat darat / kapal
  4. Langkah-langkah pencegahan pada akumulasi arus elektrostatik
  5. Batasan lainnya pada penyesuaian aliran

Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk Pengaturan Klep Pelepasan pada Tangki Kargo 

  1. Tingkat kargo
  2. Area perdagangan

Mengacu kepada panduan operasional untuk pengubahan pengaturan pada klep pelepasan keselamatan. Perubahan harus dicatat didalam catatan kapal dan sebuah tanda ditempelkan pada klep pelepasan dan didalam kamar kendali kargo, yang menunjukkan tekanan yang telah diatur.

Pemeriksaan Tangki Kargo Sebelum Pemuatan 

  1. Dengan pengambilan contoh pada tangki. 
  2. Jika harus masuk kedalam tangki bebas gas, Prosedur Ijin Masuk kedalam Ruangan Tertutup harus dipatuhi.

Pengawasan dan Pengelolaan

  1. Nahkoda dan personil yang bertugas dari terminal bertanggungjawab atas operasi pemuatan dan keselamatan kapal. 
  2. Sebelum memulai operasi kargo atau ballasting, Mualim I harus secara formil menyetujui dan menegaskan bahwa persiapan untuk pengoperasian yang aman telah dilakukan antara kapal dan terminal.
  3. Meskipun semua pengoperasian bisa dikendalikan dari kamar kendali, pengamat dek harus dijaga oleh jumlah awak yang tepat, sehingga semua area di dek berada dibawah pengamatan.
  4. Perwira pengamat harus memastikan bahwa komunikasi terkait pekerjaan terjaga di setiap waktu dengan personil yang bertugas dari terminal.
  5. Ketika memulai operasi kargo, dan ketika menggantikan tugas pengamatan, baik perwira pengamat maupun personil yang bertugas dari terminal harus menegaskan bahwa pekerja diatas kapal dan di darat telah memahami metode komunikasi untuk mengendalikan pekerjaan kargo. 
  6. Semua personil yang terlibat harus memahami sistem berhenti darurat pada kapal dan juga terminal.


Persiapan Sebelum Kapal Memasuki Pelabuhan

Persiapan Sebelum Memasuki Pelabuhan

Berikut ini merupakan persiapan yang dilakukan sebelum kapal memasuki pelabuhan.

Pemberitahuan Rencana Kerja

Rencana pemuatan harus dipersiapkan yang berisi rincian jenis minyak yang akan dimuat, tangki pemuatan, urutan tangki pemuatan, ullage setelah pemuatan, kecepatan pemuatan, daya muat setelah pemuatan dan tindakan pencegahan lainnya. Awak Departmen Dek serta personil lainnya yang terkait harus diberitahu mengenai rencana ini.

Menyesuaikan Daya Muat Ketika Memasuki Pelabuhan

Daya muat harus disesuaikan jika diminta oleh otoritas pelabuhan atau mualim atau jika ada peraturan untuk hal tersebut.

Mengikat Klep Berlebihan

Klep yang berlebihan harus diikat, atau mencegah terjadinya salah pengoperasian pada tuas tombol didalam stan klep atau pada konsol kamar pengendalian penanganan kargo, dengan menggunakan tutupan atau penghenti tombol.

Pengendalian Atmosfir Didalam Tangki kargo

Pengendalian atmosfer didalam tangki kargo sangat penting saat mengubah tingkat kargo. Setiap pengangkut gas cair harus memiliki Panduan Operasi Kargo yang memberikan instruksi pengoperasian khusus. Urutan yang berikut ini menjabarkan putaran operasi yang umum, dan komentar tambahan diberikan jika relevan.
Urutan panduan operasi kargo berikut ini menjabarkan putaran operasi yang umum.

Pemeriksaan Mesin dan Peralatan Untuk Penanganan Kargo

Mesin dan peralatan untuk operasi penanganan kargo harus diperiksa dan dilakukan tindakan pemeliharaan, jika perlu.

  1. Peralatan operasi kargo Periksa pengukur tingkat / tekanan / suhu dan kompresor kargo.
  2. Sistem Keselamatan Kargo Periksa alarm tingkat tinggi, sistem mati darurat, sistem penyemprot air, pendeteksi gas terpasang/jinjing dan cahaya di dek. Katup pemadaman dalam keadaan darurat untuk pipa muatan cair harus benar-benar tertutup dalam 30 detik sesudah penyalaan. Sistim pemadaman darurat seharusnya harus diuji sebelum dilakukan operasi kargo.
  3. Peralatan untuk klep yang digerakkan dari jauh Untuk sistem hidrolik jarak jauh: Periksa tekanan minyak dan akumulator, tingkat minyak hidrolik, pengoperasian pompa hidrolik dan indikasi bukaan klep. Jaga pompa tangan darurat dalam keadaan siap. Untuk sistem jarak jauh Pneumatic/listrik: Periksa kompresor udara, kekeringan didalam udara pempatan dan pompa kargo.
Baca: Informasi Kapal Tanker Sebelum Memasuki Terminal Bongkar Muat

Periksa Peralatan komunikasi

Periksa dan siagakan radio pengirim-penerima yang kedap ledakan, mikrofon diatas kapal dan pengeras suara.

Perikas Mesin hidrolik dan peralatan di dek.

Periksa pengoperasian alat tambatan dan derek yang beroperasi secara hidrolik.

Persiapan lainnya

  1. Tali untuk bertambat
  2. Derek 
  3. Kabel api
  4. Sistem pemadaman api
  5. Daftar Berkumpul pada Pencegahan Tumpahan Minyak dan Stasiun Pengangkatan" dan "Daftar Kontak dalam kondisi Darurat" harus ditunjukkan diatas kapal dan diumumkan kepada anggota awak.

Informasi Sebelum Kedatangan Kapal tanker terminal Bongkar Muat

Informasi Sebelum Kedatangan Kapal di Pelabuhan

Informasi Sebelum Kedatangan Kapal di Pelabuhan 

Sebelum kedatangan di pelabuhan tempat pemuatan/pembuangan, Nahkoda harus memberitahu otoritas pelabuhan mengenai hal-hal berikut ini: Informasi yang diperlukan oleh peraturan dan regulasi internasional dan setempat. Informasi yang diminta oleh pelabuhan. Informasi tersebut harus memasukkan hal-hal berikut:
  1. Nama kapal dan huruf sinyal
  2. Kebangsaan 
  3. Panjang, daya muat dan lebar keseluruhan
  4. Nama pelabuhan dan perkiraan tanggal dan waktu kedatangan
  5. Kondisi minyak kargo, nama resmi, nomor UN (jika relevan), titik nyala api (jika relevan), dan pengaturan minyak kargo terkait dengan jumlah yang dibuang dan sisa.
  6. Ketentuan peralatan sistem gas lembam, dan jika ada, apakah pengoperasiannya normal 
  7. Adanya kerusakan dibawah lambung kapal, mesin atau peralatan
  • Kerusakan yang memperngaruhi kemampuan manuver kapal yang aman
  • Kerusakan yang mempengaruhi keselamatan kapal lain
  • Kerusakan yang merupakan bahaya bagi lingkungan laut  
  • Kerusakan yang merupakan bahaya bagi nyawa manusia dan harta benda di area didekat dermaga atau daratan.

Informasi yang Diperlukan Oleh Terminal

Informasi berikut ini sangat diperlukan oleh pihak terminal dan harus dikirimkan kepada terminal pemuatan/pembongkaran sebelum kapal sandar:
  1. Daya muat dan keseimbangan saat kedatangan
  2. Perkiraan daya muat maksimum dan keseimbangan selama operasi kargo dan pada penyelesaian operasi kargo
  3. Apakah diperlukan kapal tunda
  4. Kondisi minyak kargo sebelumnya
  5. Maksimum suhu minyak kargo yang diijinkan (jika relevan)
  6. Jika ada sistem gas lembam, pemeriksaan kondisi kelembaman didalam tangki, pengoperasian sistem normal, dan konsentrasi oksigen didalam tangki kargo
  7. Kecepatan pemuatan maksimum diatas kapal dan kecepatan konsumsi minyak yang bijak tahapan pada awal dan akhir pemuatan.
  8. Rencana pemuatan kapal (perkiraan urutan pemuatan tangki dan urutan pemuatan tangki yang diinginkan), periksa apakah pemuatan akan diakhiri dengan menggunakan skala pengukuran kedalaman, dengan tanda henti di darat atau satu yang ada diatas kapal
  9. Kondisi kerja dan laju pendinginan kompressor untuk kargo. 
  10. Perencanaan sarat kapal ketika meninggalkan pelabuhan dan perkiraan waktu keberangkatan 
  11. Kuantitas dan kualitas bunker bahan bakar
  12. Kuantitas ballast, pengaturan dan pembuangan
  13. Sistem E.D.P (perkiraan tekanan pembuangan) atau perjanjian pemuatan kargo
  14. Kebocoran di lambung kapal, sekat, klep, atau saluran pipa yang mempengaruhi operasi kargo atau menyebabkan polusi
  15. Pekerjaan perbaikan yang bisa menunda dimulainya pelaksanaan kargo 
  16. Rincian jenis, nomor, diameter dan material sambungan manipol pada kapal
  17. Informasi sebelum perumusan rencana kerja penanganan kargo atau perubahan pada informasi ini, pengaturan minyak kargo 

Informasi Dari Terminal Ke Kapal


Informasi berikut ini  dari terminal diperlukan oleh kapal:
  1. Tingkat perkiraan fluktuasi kedalaman air pada perlabuhan dan gaya berat spesifik air laut didekat perlabuhan selama gelombang surut.
  2. Kebutuhan untuk menggunakan kapal tunda atau kapal dengan tali kerja untuk manuver atau penambatan
  3. Tali kapal/kapal tunda akan digunakan untuk diikatkan pada kapal tunda
  4. Tali tambatan dan aksesoris yang diperlukan untuk pekerjaan tambatan
  5. Rincian sistem tambatan didarat
  6. Sepanjang sisi yang sebelah mana?
  7. Jumlah dan diameter sambungan manipol
  8. Fitur pada tambatan atau pelampung pada tambatan
  9. Kecepatan dan sudut pendekatan kapal pada tambatan saat kedatangan yang diijinkan 
  10. Alat visual dan dan dapat didengar yang digunakan selama pekerjaan penambatan termasuk pengukur kecepatan penambatan
  11. Adanya pengaturan di area penambatan untuk lereng terpasang atau terminal dengan sistem pengubahan 
  12. Informasi sebelum penyusunan rencana untuk penanganan kargo dan informasi pada perubahan
  13. Dalam hal bypass, saran pada batasan terkait lingkungan dan batasan muatan
  14. Sifat, gaya berat spesifik (API) dan suhu minyak kargo 
  15. Jumlah dan ukuran selang yang digunakan atau alat yang melayang, susunan yang bisa bergerak, tekanan maksimum yang diijinkan
  16. Perkiraan jumlah pemuatan
  17. Urutan pemuatan minya kargo yang diinginkan
  18. Kecepatan pemuatan maksimum di darat
  19. Periode siaga akibat penghentian pompa konvensional
  20. Metode komunikasi antara kapal dan darat, serta sistem komunikasi dalam kondisi darurat
  21. Aturan keselamatan untuk bertambat dan pemeriksaan keselamatan diatas kapal / di darat
  22. Hal-hal lain yang membutuhkan tindakan pencegahan khusus

Laporan Kedatangan Kapal Ke Kepanduan.

pandu on board POB
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai percakapan atau laporan kedatangan kapal menggunakan bahasa inggris, ini bertujuan untuk melatih kemanpuan percakapan kite di Radio Antara Kapal Dan Kepnduan Setempat untuk laporan kedatangan (E. T. A).

Berikut ini merupakan bagian  yang perlu dilaporkan Ke Kepanduan Setempat 1 jam (one hours notice)  sebelum kapal tiba di Pilot Station Atau Di Buoy Luar dan bagaiamana percapakapannya.

Hal yang dilaporkan 

Berikut ini adalah contoh percakapan kapal yg berda di dekat pelabuhan tanjung priok jakarta beikut adalah hal-hal yg perlu di laporkan kepada kepanduan.
  1. Laporan waktu kedatangan Kapal (E.T.A) di OB
  2. Draft Kedatangan (Maksimal Draft)
  3. Pelabuhan Terakhir

Isi Percakapan Seperti  Berikut ini :

Kapal Cargo Tujuan Tanjung Priok dan estimasi tiba  pada pagi hari.

Vessel : Tg Priok Pilot (diulang 3x) This is Motor Vessel .... (Nama Kapal)

Pandu : The Call Tanjung Priok Pilot, Comming Please

Vessel : Good Morning Sir,  This is Motor Vessel....... (Nama Kapal)
Call Sign ......

Pandu : Motor Vessel....... Comming Please

Vessel : Yes Sir. one hour again im arrival at pilot station.

Pandu : Your Maximum Draft

Vessel : Maksimum Draft is 6.5 Meter

Pandu : your Last Port

Vessel : Last Por is...  (Nama Pelabuahn Terakhir Disinggahi)

Pandu : 3 Nautical mile From Pilot Station, Call Me Back

Vessel : 3 Nautical Mile from Pilot station I Call You Back. Thank you. 12 stanby

Setelah kapal mendekati jarak 3 Mil dari Pilot station akan laporan kembali ke kepanduan :

Vessel : Tg priok Pilot 3x, Motor Vessel......(Nama Kapal)  Calling, Good morning

Pandu : Motor Vessel......  Please Decrease Your Speed, And Continue to pilot station. I send Pilot to you. Please Prepare Pilot Ladder On Staboard side One (1) Meter On the Water

Vessel : im drcrease speed,  and continue to pilot station. We prepare pilot leader on staboard side one meter on the water. Thank you

Pandu : Thank you,  12 Stanby...

Itulah contoh singkat Percakapan  laporan kedatangan ke kepanduan setempat dengan kapal asing.
Jika kapalnya langsung akan disandarkan. Jika belum ada skedul sandar, akan diinfokan utuk drifting atau drop anchor terlebih dahulu.

Nama dan Fungsi Tali Tambat kapal.

Bilama mana di atas kapal tempat kalian bekerja, kalian diberi order untuk melepas, mengarea atau menghibob salah satu tali tambat, kalian apakah kalian sudah dapat melakukannya dengan benar?

Ada Banyak kejadian, saat kapal hendak lepas sandar, atau sbiftiing di dermaga, ketika di order dari Anjungan ke Team Haluan maupun Team Buritan tidak dilaksanakan dengan benar karena faktor ketidaktahuan tentang nama-nama pada tali tambat kapal tersebut dan pada akhirnya dapat memnimbulkan hal2 yang tidak diinginkan terjadi.

Tali" tambat ini terlihat sangat simple namun memiliki fungsi yang sangat besar dalam proses olah gerak sandar, lepas sandar, maupun shifting maju atau mundur di dermaga.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai nama dan fungsi tali tambat kapal, Semoga hanya dengan melihat gambar dibawah ini, kalian akan dengan mudah memahaminya.
cara menambatkan kapal

Tali Tros

Pada prinsipnya tali tros memiliki fungsi untuk merapatkan dan menahan badan kapal agar tidak lepas dari dermga. Tros juga memiliki fungsi lain yaitu membantu menahan kapal akibat terdorong arus. Selain fungsi tros sperti di atas, saat hendak lepas sandar, tros dapat kita gunakan untuk menjauhkan atau membuka salah satu badan kapal menjauhi dermaga dengan cara terlebih dahulu melepas salah satu tros depan atau belakang dan yang satunya dihibob menggunakan winch.

Breast Line

Breast Line atau tali yang dipasang tepat melintang badan kapal di berfungsi untuk menahan kapal agar tidak menjauh dari dermaga.

Tali Spring

Tali Spring Memiliki Fungsi utk menahan kapal tidak bergerak maju atau mundur. Pada saat kegiatan shifting tempat sandar di dermaga tanpa menggunakan ME Main Engine, tali" spring ini dapat kita gunakan untuk menggerakan kapal maju dan mundur dengan cara salah satu spring depan atau buritan di area dan spring buritan atau haluan lainnya di hibob. Tergantung situasi dan kondisi kapal mau di majukan atau dimundurkan.

Contoh :
Jika kapal mau dimajukan, maka tali Tros belakang Di Area Perlahan, Spring Belakang Dihibob, Spring Depan Di Area Dan dibantu Tros depan dihibob perlahan agar buritan kapal tidak terbuka lebar menjauh dermaga. Jika shifting mundur, lakukan hal kebalikan dari shifting maju.