Showing posts with label Tugas Jaga di Kapal. Show all posts
Showing posts with label Tugas Jaga di Kapal. Show all posts

Persiapan Pemuatan Kapal Tanker


persiapan kapal tanker sebelum pemuatan di kapal offshore

Persiapan Pemuatan Kapal Tanker

Dalam melakukan bongkar muat kapal tanker sangat berbahanya akan keselamatan kru dan lingkungan laut oleh karna itu di perlukan persiapan pemuatan berikut ini merupakan persiapan pemuatan kapal tanker:

Keselamatan

  • Semua pintu eksternal pada ruang akomodasi dan bukaan di dek harus ditutup.
  • Semua flens di dek harus dibaut penuh.
  • Sumbatan & lubang di kapal harus ditutup (termasuk tutupan pada kerekan dan rak buangan di bunker).
  • Alat untuk tumpahan minyak harus siap untuk penggunaan segera.
  • Pemadam api tersedia di tempat dan selang api terpasang.
  • Karpet pelindung di manipol.
  • Plat nama kargo muatan harus ditempelkan di manipol yang bersangkutan (plat nama harus ditempelkan di sepanjang pengoperasian kargo).
  • Posisi manipol untuk sambungan dengan selang dari darat harus ditandai dengan bendera.
  • Tuas pada kerek & mesin derek (F+A) harus dikunci dengan penjepit kunci.
  • Kabel penarik darurat (F+A) harus terpasang dengan sesuai.
  • Lorong harus dipasangi dengan jaring pengaman. 

Sambungan Selang Dari Darat

  • Tegaskan jumlah manipol yang benar.
  • Sebelum membuka flens manipol, tegaskan bahwa klep manipol tertutup dan klep pengaliran dengan flens dibuka.
  • Sebelum membuka flen pada selang dari darat, ikat dengan kencang dan tegaskan bahwa klep dari darat telah ditutup.
  • Berhati-hati dalam melepaskan atau memercikkan kargo dengan sisa tekanan yang tertinggal di pipa dari darat.
  • Setelah tersambung dengan selang dari darat, ikat dengan kencang dan kaitkan pada derek.

Penanganan Derek atau Mesin Kerek

  • Periksa kondisinya sebelum digunakan
  • Pastikan bahwa area aman
  • Pengamatan 
  • Amankan setelah digunakan
  • Insiden di masa lalu

Pembarisan 

  • Mualim I harus mempersiapkan diagram garis. (manipol, pengiriman, pemindah, menjatuhkan, memiringkan pengambilan contoh, pengeringan, memiringkan udara & uap, dll.)
  • Perwira jaga atau juru pompa harus memastikan bahwa barisan telah diatur dengan tepat sesuai dengan diagram garis. 
  • Mualim I harus meyakinkan dirinya bahwa semua kargo, ballast, pengaliran udara dan garis gas lembam telah diatur dengan tepat sebelum memulai operasi kargo.
  • IGS tidak boleh dioperasikan pada pemuatan dan tekanan gas lembam didalam tangki kargo harus dikurangi sebelum dimulainya pemuatan.
  • Katup tiang tetap terbuka selama pemuatan
  • Informasikan darat “siap untuk pemuatan”

Memulai Pemuatan

  • Setelah menerima konfirmasi dari darat bahwa kargo telah dimulai, Mualim I harus: 
  • Memastikan bahwa pemuatna dimulai pada kecepatan rendah
  • Memeriksa dan menegaskan bahwa kargo sudah masuk kedalam tangki yang dimaksudkan
  • Memeriksa kebocoran pada manipol, pada kedua sisi
  • Memeriksa pengukur tekanan pada kedua sisi untuk memastikan bahwa pembarisan memuaskan
  • Memeriksa tangki kargo lainnya yang tidak ditentukan untuk kargo
  • Berkeliling di dek termasuk diluar sisi kapal, akan adanya tumpahan
  • Memastikan bahwa katup tiang terbuka untuk tangki lembam sebelum dimulainya kargo
  • Setelah meyakinkan dirinya bahwa semua tersebut diatas telah dilakukan, ia bisa menginformasikan terminal untuk meningkatkan kecepatan.

Pengawasan Operasi Pemuatan

  • Perwira pengamat harus melaksanakan pemeriksaan secara teratur setelah dimulainya pekerjaan kargo dan selama dilakukannya operasi kargo untuk menegaskan bahwa tangki kargo telah dimuat dengan minyak kargo sesuai rencana
  • Perwira pengamat dengan operator dari terminal harus memeriksa secara berkala tekanan didalam sistem pemipaan, selang, dan alat dari besi, selain memperkirakan beban pengangkatan.
  • Harus dilakukan penghitungan ullage dan tekanan setiap jam dan harus dicatat
  • Bandingkan ketidaksesuaian gambar antara darat dengan kapal setiap jamnya.
  • Jika ditemukan ketidaksesuaian yang besar, stop pemuatan dan periksa secara manual jumlah kargo diatas kapal bersama dengan penyurvei.
  • Buat ringkasan hanya jika perselisihan telah diselesaikan.

Tahap Akhir dan Penyelesaian Pemuatan

  • Biasanya, minyak dimuat hingga 98% kapasitas tangki didalam sebuah kapal tangki. Oleh karenanya, selama tahap terakhir pemuatan, perhatian yang cermat harus diberikan pada pemuatan tangki sehingga minyak kargo tidak meluap.
  • Bergantung pada jumlah tangki yang tersisa yang harus diisi, kecepatan pemuatan harus dikurangi, sesuai kesepakatan.
  • Pemuatan harus dihentikan sebuah tangki saat perkiraan ullage telah tercapai. Jika kapal tangki telah miring atau seimbang, ullage harus disesuaikan.
  • Lebih disukai tangki terakhir adalah tangki yang di tengah kapal sehingga keseimbangan tidak mempengaruhi ullage akhir.
  • Semua personil yang terlibat diatas kapal harus diberitahu ketika pemuatan telah selesai.
  • Setelah pemuatan selesai klep manipol harus ditutup setelah menerima pernyataan dari darat; sisa minyak didalam manipol harus diteteskan kedalam tangki atau di darat.
  • Orang yang berkompeten harus ada ketika memutuskan selang manipol.

Pemeriksaan Setelah Penyelesaian Pemuatan

Mualim I harus memeriksa bahwa semua sisa kargo di pipa cairan telah dialirkan kedalam tangki kargo sebelum menutup semua klep sistem kargo.

Tugas & pengamatan kru kapal selama pengoperasian kargo

tugas dan tanggung jawab kru kapal tanker selama pengoprasian kargo

PROSEDUR PENGOPERASIAN KARGO 

Persiapan dan formalitas untuk kedatangan kapal tanker di pelabuhan telah digambarkan, khususnya penambatan dan persiapan dan formalitas untuk berlayar. Tindakan pencegahan ketika memasuki/meninggalkan pelabuhan juga telah digambarkan.

Perintah selama pengoperasian kargo

  1. Awak yang ditempatkan pada pengoperasian kargo harus sepernuhnya berkonsentrasi.
  2. Instruksi yang diberikan kepada awak harus diawasi oleh instruktor selama pelaksanaan dan setelah penyelesaian pekerjaan.
  3. Instruksi hal-hal penting harus dilakukan dengan catatan tertulis. 
  4. Mualim I & perwira jaga harus tetap di dek/CCR selama pengoperasian kargo.
  5. Sebelum menyerahkan pengamatan kargo, semua informasi yang diperlukan mengenai kargo harus dijelaskan dengan jelas kepada perwira yang mengambil alih pengamatan.
  6. Sebelum mengambil alih pengamatan, Perwira Jaga harus memastikan bahwa pengoperasian kargo dilakukan sesuai rencana kargo.
  7. Pengamatan tidak boleh diserahkan selama pengoperasian kargo yang penting.(misalnya : pengelupasan, pengisian bahan bakar pada tangki yang separuh penuh)

Tugas awak & pengamatan selama pengoperasian kargo

Berikut ini merupakan Ketentuan minimum beserta tugas dan tanggung jawab awak kapal dan pengamatan pengoprasian kargo Kapal Tanker

1.Nahkoda

Ketentuan minimum Informasi & peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini, kategori polusi pada kargo, komunikasi darurat dengan darat,
  • Sebelum memulai operasi kargo, kondisi keselamatan keseluruhan harus diperiksa oleh Nahkoda
  • Pemeriksaan berkala selama operasi kargo

2.Mualim I

Ketentuan minimum Peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini, kategori polusi pada kargo, urutan keseluruhan pemuatan/pembongkaran, kecepatan pemuatan/pembongkaran & ETC, kondisi ballast, 
  • Bertanggungjawab atas operasi kargo
  • Stasiun di dek / CCR selama pemuatan/pembongkaran awal, pengisian bahan bakar pada tangki yang separuh penuh & setidaknya 30 menit sebelum operasi kargo 

3.Perwira Jaga

Ketentuan minimum Peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini, kategori polusi pada kargo, kecepatan pemuatan/pembongkaran dan lain lain, penghentian darurat, urutan pemuatan/pembongkaran
  • Operasi kargo
  • Memeriksa ullage & penghitungan kecepatan dan lain lain
  • Patroli setiap jam
  • Persiapan dokumen kargo 

4.Kelasi

Ketentuan minimum Peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini, kategori polusi pada kargo, penghentian darurat, urutan pemuatan / pembongkaran
  • Operasi kargo
  • Mengamati di dek

5.Masinis & awak lain

Ketentuan minimum Peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini
  • Selama operasi kargo & pembersihan tangki, mesin di dek, kerekan, kamar pompa harus diperiksa oleh Awak Dek setidaknya satu kali setiap pengamatan

Hal yang Harus Diperiksa Sebelum Bunker

Hal yang Harus Diperiksa Sebelum Bunker

hal yang harus diperiksa sebelum dan sesudah bunker


Keseimbangan/kemiringan

  1. Gaya berat minyak spesifik (suhu minyak)
  2. Persiapan untuk daftar pengukuran kedalaman
  3. Penentuan alat komunikasi (blok mesin-klep kamar mesin-orang  yang mengukur kedalaman)
  4. Komunikasi dengan departemen dek (Mualim I) (penentuan jam  pengisian bahan bakar)

Persiapan peralatan

  1. Periksa  fungsi pengukur tingkat minyak (bandingkan dengan pengukuran kedalaman)
  2. Tutup sumbat pengaering pada rak ‘simpan semua’ di manipol gudang bahan bakar dna pipa klep udara
  3. Periksa bahwa semua pipa klep udara untuk kapal tangki bahan bakar bersih dan bebas dari halangan apapun.
  4. Periksa ada tidaknya hidrokarbon atau uap H2S 
  5. Persiapan bahan serap minyak/serbuk gergaji/ruangan didekat stasiun bahan bakar
  6. Persiapan pemisahan (dispersant) pada tumpahan minyak
  7. Tempatkan pemadam api jinjing di lokasi manipol gudang bahan bakar
  8. Persiapan derek kecil untuk selang penyambung gudang bahan bakar.
  9. Persiapan botol pengambilan sampel dengan tutup.
Baca: Persiapan Sebelum Bunker Dikapal

Sifat pendahuluan minyak (gaya tarik spesifik, kekentalan, titik nyala api), pengaturan suhu. 

  1. Urutan pengoperasian (urutan tangki, jumlah penerimaan tiap tangki) dengan pasokan.
  2. Penentuan tekanan pasokan minyak dan kecepatan pasokan minyak, alat komunikasi (penggabungan istilah).
  3. Memastikan jumlah yang harus dipasok.
  4. Alat untuk menghentikan pemompaan pemindahan ke gudang bahan bakar.

Memulai operasi

  1. Periksa/pastikan pengaturan anggota awak (PIC) pada posisi yang telah ditugaskan.
  2. Periksa selang penyambung untuk pengencangan baut yang tidak seimbang dan terbungkus
  3. Ikat selang penyambung.
  4. Pasang pengukur tekanan pada header pemasok minyak.
  5. Periksa apakah sumbat pada semua lubang air di dek tersumbat dengan kencang.
  6. Memberitahu perwira jaga/pengamat dan menarik bendera B.
  7. Perhatikan tali tambatan pada tongkang bahan bakar.
  8. Periksa untuk memastikan bahwa tidak ada pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan api telanjang. (di dek)

Pengoperasian klep

  1. Periksa dan pastikan bahwa pengoperasian klep berada dalam urutan pemuatan.
  2. Periksa untuk memastikan bahwa kerai flens terpasang pada bukaan intake pada sisi yang berlawanan dengan manipol bunker.
  3. Periksa dan pastikan bahwa ventilasi udara pada tangki bunker tidak terhalang dan bebas dari halangan apapun. 
  4. Buka klep pada urutan pemuatan (masukkan membuka/menutup klep dalam catatan).

Memasok Minyak

  1. Periksa kondisi aliran udara dari ventilasi udara
  2. Periksa kedalaman tangki yang diisi (harus sering diukur selama pemasokan minyak).
  3. Periksa kondisi komunikasi
  4. Periksa perubahan pada keseimbangan.
  5. Pengambilan sampel dari manipol bunker dengan menggunakan metode tetes terus menerus. 
  6. Tempatkan stiker pada segel botol yang ditandatangani oleh pemasok bunker dan Kepala Kamar Mesin dengan menggunakan botol sampel yang telah diberikan.
  7. Periksa permukaan laut disekitar kapal

Penyelesaian pemasokan minyak

  1. Pastikan penyelesaian pasokan minyak dengan melakukan pengukuran kedalaman.      
  2. Beritahu perwira pengamat (turunkan bendera B)   
  3. Tutup semua klep
  4. Pasang kembali flens kerei pada bunker manipol
  5. Kembalikan klep pada posisi asalnya.

Pemeriksaan

  1. Lakukan pengukuran kuantitas kedalaman akhir   
  2. Penghitungan kuantitas yang diterima (perbaikan keseimbangan dan penerimaan suhu)  
  3. Perjanjian dengan pemasok (melaporkan perjanjian kepada Nahkoda)
  4. Jika ragu akan kuantitas yang diterima, Kepala Kamar Mesin harus memberikan keterangan/catatan protes pada tanda terima (untuk volume hanya pada suhu teramati saja)

Lain-lain

  • Buat data yang perlu didalam Buku Catatan Minyak.
  • Buat data yang perlu didalam Buku Catatan Mesin.

DUTIES OF THE OILER

oiler On duty in engine control room


DUTIES OF THE OILER. (if applicable)

  • To receive instruction from the Second Engineer, guide and supervise subordinates, take the initiative and perform the instructed duties, and help the Second Engineer.
  • To be conversant with the qualities, experience and abilities of subordinates, to guide them, and report the essential items to the Second Engineer.
  • To decide the work allocation of subordinates in consultation with the Second Engineer.
  • Upon receiving instruction from the Second Engineer, to assign tasks appropriately, and increase efficiency and ensure safety.
  • To formulate work plans for each voyage, report to the Second Engineer and request instruction.
  • To always monitor the engine room and other location for which he is responsible, ensure that all objects are assembled and arranged efficiently, and report to the Second Engineer.
  • To make efforts to maintain accessories and tools for which he is responsible in good working order.
  • To accept and manage ship's stores, and simultaneously, use these items efficiently.
  • To perform duties related to shipboard repairs.
  • Upon receiving instruction from the Second Engineer, to carry out and guide the education and training of subordinates.
  • To ensure that subordinates are familiar with all orders and rules.
  • To perform engine watch and anchor watch, and follow orders of the designated duty engineer officer.
  • To be familiar with the handling of various machinery and equipment for which he is responsible and with the arrangement of tanks and pipe valves; to monitor and maintain these items of equipment.
  • To be familiar with the machinery and equipment entrusted to his charge by the duty Engineer, and to help the responsible engineer in the maintenance of machinery and equipment.
  • To report to the designated duty engineer officer or to the responsible engineer upon detecting a deficiency in machinery or equipment under his charge.
  • To keep ready all tools necessary for various jobs, and to improve work efficiency.
  • To perform work instructed by superiors.
Read: Duty Of Chief Engineer

DUTIES OF THE CHIEF ENGINEER

second engineer on duty in engine control room


DUTIES OF THE CHIEF ENGINEER

  • C/Eng shall ensure Safety and Environmental-Protection Policy is implemented in his department
  • Shall discuss related issues in Safety Committee Meetings.
  • To help the Master fully in all matters related to shipboard labour management and operation of the ship.
  • To prepare C/E Standing Order and Night Order (when applicable) and ensure full compliance by all engine watch-keepers.
  • To lead and supervise subordinates, administer duties of the Engine Department, and ensure that all the personnel in the department thoroughly understand orders, rules and notifications, and obey them
  • Assume responsibility for operation and maintenance of machinery and other equipment under the responsibility of the Engine Department. This includes responsibilities for the maintenance of electrical fittings in hazardous areas and explosive-rated fittings.
  • Give instructions for operation in the Engine Room personally if necessary, during engine operation, trials, or when a deficiency is detected in the engine
  • Assume responsibility for maintenance of machinery in the engine room and other spaces in the responsibility of the Engine Department, and responsibility for managing fuel oil and lubricating oil
  • Make efforts to load more cargo and increase operating efficiency through rational replenishment and use of fuel oil and lubricating oil.
  • Personally supervise the bunkering operation 
  • Take measures to prevent air pollution and marine pollution when carrying out various tasks.
  • Understand the condition of the engine, perform opening-up inspections of various parts of the engine and check parts correctly.
  • Pay particular attention to the accuracy of measuring instruments
  • Personally supervise opening-up or repairs of important part of the engine.
  • Receive prior permission from the Master if the maintenance work is likely to impede operations of the ship.
  • Guide subordinates, and evaluate their performance according to separately prescribed procedures.
  • Have a thorough knowledge of the duties of subordinates, administer jobs of the Engine Department, and allocate work appropriately, and co-operate with other departments.
  • Offer guidance and educate subordinates
  • Ensure that oils and combustible gases in the engine room are handled carefully, and take measures to prevent fires and explosions.
  • Manage matters related to safety and health in the Engine Department.
  • Replenish and maintain special ship's stores for the Engine Department, and prepare related documents and reports.
  • Offer advice on determining work items on board the ship and formation of teams, and offer work guidance.
  • Maintain important documents, drawings and other records under the responsibility of the Engine Department in safe custody.
  • Prepare engine log abstracts and other related document.
  • Report items that are important to the Engine Department to the Master without delay.
  • Assist Superintendent in dry-docking process/proceeding specification and send to the office

Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengambil Alih Tugas Jaga

Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengambil Alih Tugas Jaga

FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGAMBIL ALIH TUGAS JAGA     

Sebelum serah terima tugas jaga, agar jaga lama harus melepaskan tugasnya kepada pengganti jaga dan meyakini laporan tersebut telah mengerti dan mampu melaksanakan tugas jaganya. Untuk itu laporan tugas jaga (Journal Jaga) telah diisi lengkap dan ditanda tangani sebagai pertanggung jawaban tugas jaga.
baca: selengkapnya serah terima jaga

Hal-hal yang dilaporkan dalam serah terima tugas jaga tersebut meliputi :

  1. Permesinan yang sedang beroperasi.
  2. Permesinan/peralatan yang sedang diperbaiki atau tidak berfungsi.
  3. Perubahan jenis pengoperasian (otomatis menjadi manual atau sebaliknya)
  4. Kelainan yang teramati
  5. Jumlah bahan bakar dan minyak lumas yang terpakai dan sisanya
  6. Kondisi buangan air got, limbah lain yang perlu ditangani
  7. Pemindahan bakar agak luas, diballast
  8. Perintah anjungan yang akan dilaksanakan pada jam jaga berikut/ pengganti
  9. Percobaan-percobaan yang dilakukan 
 

Sebelum mengambil alih tugas jaga mesin, perwira pengganti harus diberitahu oleh perwira yang diganti, tentang :

  1. Perwira-perwira harian, setiap perwira khusus yang berkaitan dengan pengoperasian kapal, fungsi pemeliharaan, perbaikan mesin kapal atau peralatan  kendali.
  2. Sifat semua pekerjaan yang sedang dilakukan pada mesin dan sistem yang ada diatas kapal, personil yang terlibat dan kemungkinan-kemungkinan bahaya yang terkait.
  3. Jika mungkin ketinggian atau kondisi air atau residu-residu yang didalam got, tangki ballast, tangki endap, tangki kotoran, tangki cadangan, dan persyaratan khusus untuk penggunaan atau pembuangan isi tangki-tangki tersebut. 
  4. Setiap persyaratan yang berkaitan dengan sistem kebersihan. 
  5. Kondisi kesiapan alat pemadam kebakaran jinjing dan alat pemadam kebakaran permanen     sertasistem pendeteksian kebakaran.
  6. Personil yang telah diberikan kewenangan untuk melakukan perbaikan diatas kapal dalam hal permesinan, lokasi kerjanya dan fungsi perbaikan serta dan orang-orang lain  telah mendapat kewenangan, dan awak kapal yang diperlukan.
  7. Setiap peraturan pelabuhan yang berkaitan dengan pembuangan kotoran oleh kapal,     persyaratan tentang pemadam kebakaran dan kesiapan kapal, khususnya selama cuaca buruk.
  8. Jalur komunikasi antara kapal dengan petugas pantai jika terjadi keadaan darurat atau jika     memerlukan bantuan.
  9. Setiap situasi yang penting untuk keselamatan kapal, awak kapal muatan dan pencegahan     pencemaran.

Regu pengganti jaga harus telah berada ditempat tugasnya (dikamar mesin) sedikitnya ¼ jam sebelum serah terima jaga untuk melakukan pengamatan bersama regu jaga yang digantikan, agar bila terjadi hal-hal yang bersifat mendesak atau berbahaya pengganti jaga telah siap menggantikannya.
baca: pembagian Tugas jaga dikapal
Dalam serah terima tugas jaga tersebut, parameter dan nilai yang diamati dan dilaporkan journal jaga, haruslah sama dengan laporan tugas jaga sebelumnya. Perubahan parameter dan nilai yang mencolok dari satu tugas jaga ke tugas jaga lain harus diwaspadai sebagai kelainan dan harus dilaporkan kepada penanggung jawab bagian mesin (KKM). Setelah pengganti jaga menganti dan menerima tugas jaga yang akan dilanjutkannya, barulah regu jaga lama dapat meninggalkan kamar mesin.