Showing posts with label kapal. Show all posts
Showing posts with label kapal. Show all posts

Tujuan Pelembaman Dan Purging

pelembaman dan purging pada tangki muat kapal tanker

Tujuan Pelembaman Dan Purging 

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas Tujuan Pelembaman Dan Purging  pada kapal tanker gas cair LNG (luquid natural gas)

TUJUAN PELEMBAMAN

Tujuan pelembaman adalah untuk mencegah terbentuknya uap/campuran udara yang bersifat eksplosif.  Tangki Gas Cair dan gas yang digunakan untuk pelembaman harus cocok untuk tujuan tersebut. 

Ketika melembamkan sebuah tangki yang telah dialirkan udara, kandungan oksigen harus diperiksa dengan teratur. Kandungan volume oksigen setelah pelembaman tidak boleh melampaui 5%, dan biasanya  harus dalam susunan 2% untuk memungkinkan pendistribusian yang tidak sama. Tingkat yang lebih rendah bisa diperlukan untuk kargo yang reaktif terhadap oksigen (misalnya butadiene). 

Suhu titik embun untuk kargo khusus yang harus dimuat harus diperoleh selama operasi ini.
Ketika melembamkan sebuah tangki yang mengandung uap kargo, prosesnya haus terus berlanjut hingga konsentrasi uap kargo cukup rendah untuk mencegah terbentuknya campuran yang mudah terbakar selama ventilasi dengan udara selanjutnya. 

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya aliran balik dari uap kargo, saluran kargo harus dibuka terhadap sistem ventilasi sebelum sistem gas lembam tersambung. 

Disarankan untuk menggunakan gas panas atau metode yang cocok lainnya untuk menghangatkan tangi yang mengandung kargo bersuhu rendah sebelum pelembaman, sehingga suhu besi diatas suhu titik embun. Kegagalan untuk melakukan demikian berarti bahwa akan diperlukannya gas lembam dalam jumlah besar dan uap lembab atau CO2 akan membeku. 

Demikian pula, jika digunakan uap nitrogen dingin untuk pelembaman, uap lembab atmosfir kemungkinan tersimpan didalam tangki.

TUJUAN PURGING

Tujuan purging adalah untuk mempersiapkan tangki untuk menerima kargo. Gas lembam normal diatas kapal bisa saja harus diganti dengan nitrogen murni untuk ketentuan kargo (misalnya untuk mengangkat CO2 atau untuk memperoleh titik embun yang rendah). 
Baik gas lembam maupun nitrogen tidak dapat diembunkan oleh ruang pencairan ulang kapal. Pembersihan dengan uap kargo karenanya perlu sebelum pemuatan sehingga ruang pencairan ulang kapal bisa beroperasi secara berkesinambungan.

Uap kargo untuk pembersihan bisa diambil dari simpanan diatas kapal melalui sebuah penguap dan campuran uap kargo/gas lembam yang dialirkan pada atmosfir. Ketika membersihkan dengan uap kargo di pelabuhan, uap kargo/gas lembam atau campuran nitrogen harus diarahkan pada ventilasi yang sesuai atau susunan yang melebar di darat untuk pembuangan yang aman. 
Pembersihan selesai ketika analisa pada sampel uap dari tangki memuaskan atau ketika konsentrasi gas lembam cukup rendah untuk ruang pencairan ulang beroperasi secara berkesinambungan, atau keduanya.


Mencega Sentakan Tekanan Saat Pemindahan Muatan Kapal Tanker

proses pemindahan muatan ke kapal tanker.

Mencega Sentakan Tekanan Saat Pemindahan Muatan Kapal Tanker

Potensi bahaya sentakan tekanan (tekanan kejut atau menempa cairan) akibat pengoperasian klep yang cepat harus ditekankan pada semua personil yang terikat didalam pemindahan kargo.

Sentakan tekanan dapat tercipta ketika aliran didalam saluran cairan berhenti terlalu cepat. Bahaya terbesar adalah ketika kargo dipindahkan dalam jarak jauh dan pada kecepatan tinggi. 

Jika klep tertutup terlalu cepat pada kondisi ini, gumpalan didalam selang kargo cairannya akan seperti tiang yang besar didalam saluran yang menyebabkan gelombang kejut yang bisa bergerak naik turun didalam saluran, menyebabkan sentakan tekanan tinggi yang sangat ekstrim. Selang kargo paling rentan terhadap kegagalan ini

Dalam kondisi ini Sentakan tekanan bisa disebabkan oleh tertutupnya klep secara otomatis akibat sensor level. Penting bahwa sistem penutupan klep darurat terjaga dengan baik dan disesuaikan dengan akurat.

Klep seperti ini seringkali memiliki karakteristik tenaga putaran yang berbeda pada peralatan dan suhu sekitar. Jika mungkin, mereka harus tersambung pada sistem terminal sehingga sistem di darat dan di kapal bekerja bersama. Pengoperasian harus disesuaikan sehingga klep hulu pertama-tama tertutup untuk mengamankan selang kargo atau alat untuk pemuatan. 
Jika sistem yang terkoordinasi seperti itu tidak ada, mereka yang bertanggungjawab atas pengoperasian kargo harus mengetahui potensi bahaya penghentian kapal atas pompa darat, atau sebaliknya.

Mencega Sentakan Tekanan Selama Pengoprasian Kargo Kapal Tanker

Tindakan pencegahan berikut ini harus dilakukan untuk mencegah sentakan tekanan selama pemindahan kargo :

  1. Selama pemuatan, ketika aliran dialihkan dari satu tangki ke tangki lainnya, klep pada tangki yang akan menerima kargo harus dibuka sebelum klep pada tangki yang disekat tertutup.
  2. Setelah penyelesaian pemuatan, aliran harus dihentikan oleh terminal dengan menggunakan klep darat untuk mencegah tekanan berlebihan pada selang kargo.
  3. Selama PEMBUANGAN, aliran kargo harus dikendalikan oleh klep pompa PEMBUANGAN atau klep pada lengkungan puncak tangki, jika mungkin, untuk memperkecil efek tekanan dan membatasainya hingga sebagian besar panjang pipa yang pendek didalam tangki kargo. Klep pompa PEMBUANGAN juga harus ditutup sebelum manipol kapal dan darat ditutup.
  4. Saat kargo dipindahkan, klep didalam sistem cairan tidak boleh dibuka atau ditutup dengan tiba-tiba.
  5. Klep harus diatur pada posisi yang diperlukan sebelum pemindahan dimulai, dan hanya mereka yang diperlukan untuk penutupan klep atau tugas pengendalian yang harus digunakan selama pengoperasian. Klep manual yang tidak diperlukan untuk operasi normal bisa diikat, namun jangan pernah dikunci untuk dapat digunakan pada kondisi darurat.
  6. Sentakan tekanan bisa terbentuk ketika klep yang menjaga perbedaan tekanan didalam saluran cairan terbuka. Jika perbedaan tekanannya tinggi dan klep dibuka terlalu cepat, akan terjadi kecepatan aliran yang tinggi yang meningkatkan sentakan tekanan yang tinggi ketika aliran dihentikan. Ini bisa terjadi, misalnya, ketika cairan terjebak antara klep di saluran dek dan menjadi hangat: dalam kasus seperti ini, klep harus dibuka dengan sangat berhati-hati untuk menyamakan tekanan dengan perlahan. Saluran cairan harus dikeringkan setelah penggunaan, untuk mencegah masalah ini.

Persiapan Kapal Tanker Membawa Gas Cair

persiapan kapal tanker pembawa gas cair

Persiapan Kapal Tanker Membawa Gas Cair 

Sebelum sebuah kapal baru diperintahkan untuk membawa gas cair, hal-hal berikut ini harus diamati: 
  1. Penting bahwa semua  bagian dari sistem kargo dalam keadaan bersih dan kering untuk mencegah terhadinya kesalahan atau kerusakan dan bahwa peralatan keselamatan telah diperiksa dan diuji.
  2. Setelah drydocking atau perbaikan, tangki kargo harus dibersihkan dan diperiksa pada semua tingkatan untuk memastikan terangkatnya akumulasi karat, air dan kemungkinan benda-benda yang terlepas. Alat internal harus diperiksa kekencangannya dan keamanan mur, baut, dll., yang lebih disukai untuk sedikit dilas. Jenis paking yang tepat pada tutup dan kemungkinan adanya kerusakan harus diperiksa; tutupan harus dikencangkan dengan tepat.
  3. Penting bahwa saluran pipa, klep dan pompa dikeringkan dengan cermat. Sistem pemipaan harus sepenuhnya dialiri dengan jumlah udara pempatan yang cukup, diikuti dengan nitrogen, menggunakan pengaliran dalam sistem dengan urutan yang tepat. Perhatian khusus harus diberikan pada badan klep rongga dan lilitan perluasan dibawah ini.
  4. Sistem penghentian darurat dan pengoperasian semua klep perangsang, kompresor dan mati otomatis pada pompa, dll. harus diperiksa.
  5. Penyesuaian akhir dan pengujian pada beberapa peralatan kendali ruang kargo hanya dapat dilaksanakan dengan kargo diatas kapal. Pengaturan harus dibuat terlebih dahulu dengan pemasangan di darat untuk memungkinkan dilaksanakannya pekerjaan ini oleh personil yang berkompeten selama tahap dini pada pemuatan pertama. Penunjang pipa harus diperiksa, khususnya dimana terpasang perluasan tersebut dibawah ini.

METODE PEMBONGKARAN DALAM KONDISI DARURAT (Kapal Tanker)

DIMULAINYA PEMBONGKARAN DI TERMINAL PERLABUHAN

DIMULAINYA PEMBONGKARAN DI TERMINAL PERLABUHAN 

Perhatian khusus harus diberikan kepada peralatan kargo (misalnya pompa, kompresor, penguap) selama pembuangan. Jika kargo harus dibuang dengan pemompaan dan darat tidak dapat menerima kapasitas penuh pompa, aliran harus dikurangi dengan menutup pompa atau menyirkulasi ulang daripada dengan melakukan penutupan klep, karena penutupan klep akan cenderung memanaskan kargo. Kapal dengan dengan tekanan bisa membuang kargo dengan pemindahan (yaitu dengan menaikkan tekanan diatas cairan dengan kompresor) disamping atau selain menggunakan pompa.

Tindakan Pencegahan Berikut ini Harus Diamati : 

  • Alat pendeteksi gas yang terpasang harus bekerja di sepanjang pengoperasian kargo.
  • Jika terpasang pompa listrik terendam, pembacaan penyekatan harus diperiksa sebelum dimulai.
  • Pompa kargo biasanya dimulai dngan menutup klep pembuangan atau buka sedikit untuk mengurangi beban mulai dan tekanan sentakan. Mungkin diperlukan pula untuk menyirkulasi ulang untuk menyesuaikan tekanan dan mendinginkan saluran di dek. Instruksi dari pembuat pompa dan lihat panduan pengoperasian kapal. Pompa pendorong harus diedarkan dengan kargo dari pompa kargo utama dan jangan dinyalakan hingga ada pasokan cairan cukup untuk mencegah terbentuknya rongga.
  • Tekanan didalam saluran cairan akan sangat menjadi lebih tinggi selama pembuangan daripada selama pemuatan. Oleh karena itu, sambungan dan klep motor lebih mungkin bocor selama pengoperasian ini dan harus diperiksa dengan sering.
  • Tekanan pada tangki akan cenderung turun saat kargo diangkat. jika kecepatan pembuangan tinggi, maka akan ada perebusan yang tidak cukup untuk menjaga tekanan positif didalam tangki, dan uap harus ditambahkan untuk mencegah kondisi hampa. Uap bisa berasal dari darat atau bisa terbentuk diatas kapal dengan pengalihan beberapa cairan kargo ke penguap. Tekanan pada tangki harus diawasi sepanjang pembuangan.
  • Pembuangan bisa menyebabkan perubahan tekanan didalam muatan atau ruang antar penghalang, kecepatan perubahan bergantung pada rancangan sistem kargo. Tekanan pada ruangan seperti itu harus diamati selama pembuangan dan mengambil tindakan yang diperlukan.
  • Pembacaan semua tingkat tangki kargo harus diamati, apakah kargo akan dibuang atau tidak. Pembacaan yang tidak berubah seperti yang diperkirakan bisa menunjukkan adanya kesalahan yang harus diinvestigasi. 
  • Pastikan dengan cermat bahwa pompa kargo tidak membentuk ruang kosong: adalah normal untuk menutup klep pembuangan secara bertahap ketika sebuah tangki hanpir kosong untuk mencegah kavitasi dan untuk membantu dalam memompa keluar jumlah maksimum kargo. Pompa kering adalah berbahaya karena cairan kargo memberikan peluman dan pendinginan yang dibutuhkan untuk menekan, menutup, klep motor, dll.
  • Dalam kondisi darurat, prosedur penghentian darurat harus dilaksanakan.
  • Dalam menyelesaikan pembuangan, saluran cairan dan selang kargo atau alat untuk pemuatan harus dikosongkan, dibersihkan dan melepaskan tekanan didalam dengan menggunakan fasilitas yang ada. Klep penyekat harus ditutup dan sambungan kapal-laut bisa diputuskan. Jika terpasang kawat yang mengikat, jangan diputuskan hingga selang diputuskan.
  • Untuk tindakan pencegahan ketika dua atau lebih kargo dipindahkan secara serempak.
  • Kestabilan kapal harus diperiksa dengan cermat pada semua tahapan selama pembuangan dan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan. 

METODE PEMBONGKARAN DALAM KONDISI DARURAT

Dimana pemindahan kargo yang menggunakan pompa kargo, saat pompa rusak tidak dapat terhubung dengan tangki yang digunakan setidaknya ada dua perlengkapan pemisahan yang disediakan dari setiap tangki kargo desainnya harus berjalan dengan baik, sehingga kegagalan salah satu pompa kargo atau perlengkapan transfer, tidak akan menghalangi perpindahan kargo oleh pompa lain, atau perlengkapan pompa lainnya 

Prosedur untuk pemindahan kargo dengan menggunakan tekanan gas harus menghalangi katup pembuangan membuka pada saat perpindahan kargo. Tekanan gas diperbolehkan untuk perpindahan kargo antar tangki selama factor keselatan tidak dikurangi.

Prosedur pembongkaran darurat untuk sebuah kapal berdasarkan panduan operasi kargo.

PERUBAHAN KECEPATAN PEMBUANGAN

Kapal harus mengatur kecepatan pembuangan sesuai dengan kesepakatan dengan terminal.Kecepatan pembuangan tidak dapat diubah tanpa memberitahu terminal.


Persiapan Pemuatan Kapal Tanker


persiapan kapal tanker sebelum pemuatan di kapal offshore

Persiapan Pemuatan Kapal Tanker

Dalam melakukan bongkar muat kapal tanker sangat berbahanya akan keselamatan kru dan lingkungan laut oleh karna itu di perlukan persiapan pemuatan berikut ini merupakan persiapan pemuatan kapal tanker:

Keselamatan

  • Semua pintu eksternal pada ruang akomodasi dan bukaan di dek harus ditutup.
  • Semua flens di dek harus dibaut penuh.
  • Sumbatan & lubang di kapal harus ditutup (termasuk tutupan pada kerekan dan rak buangan di bunker).
  • Alat untuk tumpahan minyak harus siap untuk penggunaan segera.
  • Pemadam api tersedia di tempat dan selang api terpasang.
  • Karpet pelindung di manipol.
  • Plat nama kargo muatan harus ditempelkan di manipol yang bersangkutan (plat nama harus ditempelkan di sepanjang pengoperasian kargo).
  • Posisi manipol untuk sambungan dengan selang dari darat harus ditandai dengan bendera.
  • Tuas pada kerek & mesin derek (F+A) harus dikunci dengan penjepit kunci.
  • Kabel penarik darurat (F+A) harus terpasang dengan sesuai.
  • Lorong harus dipasangi dengan jaring pengaman. 

Sambungan Selang Dari Darat

  • Tegaskan jumlah manipol yang benar.
  • Sebelum membuka flens manipol, tegaskan bahwa klep manipol tertutup dan klep pengaliran dengan flens dibuka.
  • Sebelum membuka flen pada selang dari darat, ikat dengan kencang dan tegaskan bahwa klep dari darat telah ditutup.
  • Berhati-hati dalam melepaskan atau memercikkan kargo dengan sisa tekanan yang tertinggal di pipa dari darat.
  • Setelah tersambung dengan selang dari darat, ikat dengan kencang dan kaitkan pada derek.

Penanganan Derek atau Mesin Kerek

  • Periksa kondisinya sebelum digunakan
  • Pastikan bahwa area aman
  • Pengamatan 
  • Amankan setelah digunakan
  • Insiden di masa lalu

Pembarisan 

  • Mualim I harus mempersiapkan diagram garis. (manipol, pengiriman, pemindah, menjatuhkan, memiringkan pengambilan contoh, pengeringan, memiringkan udara & uap, dll.)
  • Perwira jaga atau juru pompa harus memastikan bahwa barisan telah diatur dengan tepat sesuai dengan diagram garis. 
  • Mualim I harus meyakinkan dirinya bahwa semua kargo, ballast, pengaliran udara dan garis gas lembam telah diatur dengan tepat sebelum memulai operasi kargo.
  • IGS tidak boleh dioperasikan pada pemuatan dan tekanan gas lembam didalam tangki kargo harus dikurangi sebelum dimulainya pemuatan.
  • Katup tiang tetap terbuka selama pemuatan
  • Informasikan darat “siap untuk pemuatan”

Memulai Pemuatan

  • Setelah menerima konfirmasi dari darat bahwa kargo telah dimulai, Mualim I harus: 
  • Memastikan bahwa pemuatna dimulai pada kecepatan rendah
  • Memeriksa dan menegaskan bahwa kargo sudah masuk kedalam tangki yang dimaksudkan
  • Memeriksa kebocoran pada manipol, pada kedua sisi
  • Memeriksa pengukur tekanan pada kedua sisi untuk memastikan bahwa pembarisan memuaskan
  • Memeriksa tangki kargo lainnya yang tidak ditentukan untuk kargo
  • Berkeliling di dek termasuk diluar sisi kapal, akan adanya tumpahan
  • Memastikan bahwa katup tiang terbuka untuk tangki lembam sebelum dimulainya kargo
  • Setelah meyakinkan dirinya bahwa semua tersebut diatas telah dilakukan, ia bisa menginformasikan terminal untuk meningkatkan kecepatan.

Pengawasan Operasi Pemuatan

  • Perwira pengamat harus melaksanakan pemeriksaan secara teratur setelah dimulainya pekerjaan kargo dan selama dilakukannya operasi kargo untuk menegaskan bahwa tangki kargo telah dimuat dengan minyak kargo sesuai rencana
  • Perwira pengamat dengan operator dari terminal harus memeriksa secara berkala tekanan didalam sistem pemipaan, selang, dan alat dari besi, selain memperkirakan beban pengangkatan.
  • Harus dilakukan penghitungan ullage dan tekanan setiap jam dan harus dicatat
  • Bandingkan ketidaksesuaian gambar antara darat dengan kapal setiap jamnya.
  • Jika ditemukan ketidaksesuaian yang besar, stop pemuatan dan periksa secara manual jumlah kargo diatas kapal bersama dengan penyurvei.
  • Buat ringkasan hanya jika perselisihan telah diselesaikan.

Tahap Akhir dan Penyelesaian Pemuatan

  • Biasanya, minyak dimuat hingga 98% kapasitas tangki didalam sebuah kapal tangki. Oleh karenanya, selama tahap terakhir pemuatan, perhatian yang cermat harus diberikan pada pemuatan tangki sehingga minyak kargo tidak meluap.
  • Bergantung pada jumlah tangki yang tersisa yang harus diisi, kecepatan pemuatan harus dikurangi, sesuai kesepakatan.
  • Pemuatan harus dihentikan sebuah tangki saat perkiraan ullage telah tercapai. Jika kapal tangki telah miring atau seimbang, ullage harus disesuaikan.
  • Lebih disukai tangki terakhir adalah tangki yang di tengah kapal sehingga keseimbangan tidak mempengaruhi ullage akhir.
  • Semua personil yang terlibat diatas kapal harus diberitahu ketika pemuatan telah selesai.
  • Setelah pemuatan selesai klep manipol harus ditutup setelah menerima pernyataan dari darat; sisa minyak didalam manipol harus diteteskan kedalam tangki atau di darat.
  • Orang yang berkompeten harus ada ketika memutuskan selang manipol.

Pemeriksaan Setelah Penyelesaian Pemuatan

Mualim I harus memeriksa bahwa semua sisa kargo di pipa cairan telah dialirkan kedalam tangki kargo sebelum menutup semua klep sistem kargo.

Hal Yang Harus Dipertimbangkan Ketika Kapal Tanker Muat

Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk kecepatan pemuatan awal dan maksimum, kecepatan penyelesaian pemuatan serta waktu yang diminta untuk menghentikan pemuatan normal  pada kapal tanker

Pertemuan sebelum kargo dengan personil dari terminal 

Perjanjian antara Mualim I dan Perwakilan Terminal/Syah bandar harus termasuk tapi tidak terbatas pada:

  1. Nama kapal, tambatan, waktu
  2. Nama dan tanda tangan personil kapal yang bertanggungjawab serta personil darat yang bertanggungjawab
  3. Lokasi minyak kargo ketika memasuki / meninggalkan pelabuhan
  4. Informasi mengenai hal-hal berikut ini untuk setiap jenis minyak kargo yang dibawa :
  • Jumlah maksimum dan tangki-tangki yang akan dimuat
  • Tangki-tangki di darat
  • Tali kapal/darat yang akan digunakan
  • Kecepatan pemuatan
  • Alat pemuatan yang akan tersambung
  • Tekanan belakang maksimum pada manipol yang diperkenankan
  • Batasan suhu
  • Sistem pengaliran udara 
5Pelarangan karena alasan-alasan berikut ini:
  • Karakteristik elektrostatis
  • Penggunaan klep tertutup otomatis
  • Perjanjian ini harus memasukkan rencana pemuatan yang menunjukkan waktu yang telah dijadwalkan dan hal-hal tersebut dibawah ini.

Hal-hal yang harus Dipertimbangkan Untuk Urutan Pemuatan Tangki 

  • Operasi pembuangan 
  • pengubahan tangki kapal dan tangki darat
  • Pencegahan terjadinya kontaminasi minyak kargo 
  • Pengaliran minyak dari alat pemuatan
  • Tindakan atau operasi lainnya yang mempengaruhi kecepatan aliran
  • Keseimbangan dan daya muat
  • Tekanan pada lambung kapal yang diperkenankan

Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk kecepatan pemuatan awal dan maksimum, kecepatan penyelesaian pemuatan serta waktu yang diminta untuk menghentikan pemuatan normal 

  1. Sifat pemuatan 
  2. Pengaturan dan kapasitas saluran kargo dan sistem ventilasi gas
  3. Tekanan maksimum yang diperkenankan dan kecepatan aliran selang atau alat darat / kapal
  4. Langkah-langkah pencegahan pada akumulasi arus elektrostatik
  5. Batasan lainnya pada penyesuaian aliran

Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk Pengaturan Klep Pelepasan pada Tangki Kargo 

  1. Tingkat kargo
  2. Area perdagangan

Mengacu kepada panduan operasional untuk pengubahan pengaturan pada klep pelepasan keselamatan. Perubahan harus dicatat didalam catatan kapal dan sebuah tanda ditempelkan pada klep pelepasan dan didalam kamar kendali kargo, yang menunjukkan tekanan yang telah diatur.

Pemeriksaan Tangki Kargo Sebelum Pemuatan 

  1. Dengan pengambilan contoh pada tangki. 
  2. Jika harus masuk kedalam tangki bebas gas, Prosedur Ijin Masuk kedalam Ruangan Tertutup harus dipatuhi.

Pengawasan dan Pengelolaan

  1. Nahkoda dan personil yang bertugas dari terminal bertanggungjawab atas operasi pemuatan dan keselamatan kapal. 
  2. Sebelum memulai operasi kargo atau ballasting, Mualim I harus secara formil menyetujui dan menegaskan bahwa persiapan untuk pengoperasian yang aman telah dilakukan antara kapal dan terminal.
  3. Meskipun semua pengoperasian bisa dikendalikan dari kamar kendali, pengamat dek harus dijaga oleh jumlah awak yang tepat, sehingga semua area di dek berada dibawah pengamatan.
  4. Perwira pengamat harus memastikan bahwa komunikasi terkait pekerjaan terjaga di setiap waktu dengan personil yang bertugas dari terminal.
  5. Ketika memulai operasi kargo, dan ketika menggantikan tugas pengamatan, baik perwira pengamat maupun personil yang bertugas dari terminal harus menegaskan bahwa pekerja diatas kapal dan di darat telah memahami metode komunikasi untuk mengendalikan pekerjaan kargo. 
  6. Semua personil yang terlibat harus memahami sistem berhenti darurat pada kapal dan juga terminal.


Persiapan Sebelum Kapal Memasuki Pelabuhan

Persiapan Sebelum Memasuki Pelabuhan

Berikut ini merupakan persiapan yang dilakukan sebelum kapal memasuki pelabuhan.

Pemberitahuan Rencana Kerja

Rencana pemuatan harus dipersiapkan yang berisi rincian jenis minyak yang akan dimuat, tangki pemuatan, urutan tangki pemuatan, ullage setelah pemuatan, kecepatan pemuatan, daya muat setelah pemuatan dan tindakan pencegahan lainnya. Awak Departmen Dek serta personil lainnya yang terkait harus diberitahu mengenai rencana ini.

Menyesuaikan Daya Muat Ketika Memasuki Pelabuhan

Daya muat harus disesuaikan jika diminta oleh otoritas pelabuhan atau mualim atau jika ada peraturan untuk hal tersebut.

Mengikat Klep Berlebihan

Klep yang berlebihan harus diikat, atau mencegah terjadinya salah pengoperasian pada tuas tombol didalam stan klep atau pada konsol kamar pengendalian penanganan kargo, dengan menggunakan tutupan atau penghenti tombol.

Pengendalian Atmosfir Didalam Tangki kargo

Pengendalian atmosfer didalam tangki kargo sangat penting saat mengubah tingkat kargo. Setiap pengangkut gas cair harus memiliki Panduan Operasi Kargo yang memberikan instruksi pengoperasian khusus. Urutan yang berikut ini menjabarkan putaran operasi yang umum, dan komentar tambahan diberikan jika relevan.
Urutan panduan operasi kargo berikut ini menjabarkan putaran operasi yang umum.

Pemeriksaan Mesin dan Peralatan Untuk Penanganan Kargo

Mesin dan peralatan untuk operasi penanganan kargo harus diperiksa dan dilakukan tindakan pemeliharaan, jika perlu.

  1. Peralatan operasi kargo Periksa pengukur tingkat / tekanan / suhu dan kompresor kargo.
  2. Sistem Keselamatan Kargo Periksa alarm tingkat tinggi, sistem mati darurat, sistem penyemprot air, pendeteksi gas terpasang/jinjing dan cahaya di dek. Katup pemadaman dalam keadaan darurat untuk pipa muatan cair harus benar-benar tertutup dalam 30 detik sesudah penyalaan. Sistim pemadaman darurat seharusnya harus diuji sebelum dilakukan operasi kargo.
  3. Peralatan untuk klep yang digerakkan dari jauh Untuk sistem hidrolik jarak jauh: Periksa tekanan minyak dan akumulator, tingkat minyak hidrolik, pengoperasian pompa hidrolik dan indikasi bukaan klep. Jaga pompa tangan darurat dalam keadaan siap. Untuk sistem jarak jauh Pneumatic/listrik: Periksa kompresor udara, kekeringan didalam udara pempatan dan pompa kargo.
Baca: Informasi Kapal Tanker Sebelum Memasuki Terminal Bongkar Muat

Periksa Peralatan komunikasi

Periksa dan siagakan radio pengirim-penerima yang kedap ledakan, mikrofon diatas kapal dan pengeras suara.

Perikas Mesin hidrolik dan peralatan di dek.

Periksa pengoperasian alat tambatan dan derek yang beroperasi secara hidrolik.

Persiapan lainnya

  1. Tali untuk bertambat
  2. Derek 
  3. Kabel api
  4. Sistem pemadaman api
  5. Daftar Berkumpul pada Pencegahan Tumpahan Minyak dan Stasiun Pengangkatan" dan "Daftar Kontak dalam kondisi Darurat" harus ditunjukkan diatas kapal dan diumumkan kepada anggota awak.

Informasi Sebelum Kedatangan Kapal tanker terminal Bongkar Muat

Informasi Sebelum Kedatangan Kapal di Pelabuhan

Informasi Sebelum Kedatangan Kapal di Pelabuhan 

Sebelum kedatangan di pelabuhan tempat pemuatan/pembuangan, Nahkoda harus memberitahu otoritas pelabuhan mengenai hal-hal berikut ini: Informasi yang diperlukan oleh peraturan dan regulasi internasional dan setempat. Informasi yang diminta oleh pelabuhan. Informasi tersebut harus memasukkan hal-hal berikut:
  1. Nama kapal dan huruf sinyal
  2. Kebangsaan 
  3. Panjang, daya muat dan lebar keseluruhan
  4. Nama pelabuhan dan perkiraan tanggal dan waktu kedatangan
  5. Kondisi minyak kargo, nama resmi, nomor UN (jika relevan), titik nyala api (jika relevan), dan pengaturan minyak kargo terkait dengan jumlah yang dibuang dan sisa.
  6. Ketentuan peralatan sistem gas lembam, dan jika ada, apakah pengoperasiannya normal 
  7. Adanya kerusakan dibawah lambung kapal, mesin atau peralatan
  • Kerusakan yang memperngaruhi kemampuan manuver kapal yang aman
  • Kerusakan yang mempengaruhi keselamatan kapal lain
  • Kerusakan yang merupakan bahaya bagi lingkungan laut  
  • Kerusakan yang merupakan bahaya bagi nyawa manusia dan harta benda di area didekat dermaga atau daratan.

Informasi yang Diperlukan Oleh Terminal

Informasi berikut ini sangat diperlukan oleh pihak terminal dan harus dikirimkan kepada terminal pemuatan/pembongkaran sebelum kapal sandar:
  1. Daya muat dan keseimbangan saat kedatangan
  2. Perkiraan daya muat maksimum dan keseimbangan selama operasi kargo dan pada penyelesaian operasi kargo
  3. Apakah diperlukan kapal tunda
  4. Kondisi minyak kargo sebelumnya
  5. Maksimum suhu minyak kargo yang diijinkan (jika relevan)
  6. Jika ada sistem gas lembam, pemeriksaan kondisi kelembaman didalam tangki, pengoperasian sistem normal, dan konsentrasi oksigen didalam tangki kargo
  7. Kecepatan pemuatan maksimum diatas kapal dan kecepatan konsumsi minyak yang bijak tahapan pada awal dan akhir pemuatan.
  8. Rencana pemuatan kapal (perkiraan urutan pemuatan tangki dan urutan pemuatan tangki yang diinginkan), periksa apakah pemuatan akan diakhiri dengan menggunakan skala pengukuran kedalaman, dengan tanda henti di darat atau satu yang ada diatas kapal
  9. Kondisi kerja dan laju pendinginan kompressor untuk kargo. 
  10. Perencanaan sarat kapal ketika meninggalkan pelabuhan dan perkiraan waktu keberangkatan 
  11. Kuantitas dan kualitas bunker bahan bakar
  12. Kuantitas ballast, pengaturan dan pembuangan
  13. Sistem E.D.P (perkiraan tekanan pembuangan) atau perjanjian pemuatan kargo
  14. Kebocoran di lambung kapal, sekat, klep, atau saluran pipa yang mempengaruhi operasi kargo atau menyebabkan polusi
  15. Pekerjaan perbaikan yang bisa menunda dimulainya pelaksanaan kargo 
  16. Rincian jenis, nomor, diameter dan material sambungan manipol pada kapal
  17. Informasi sebelum perumusan rencana kerja penanganan kargo atau perubahan pada informasi ini, pengaturan minyak kargo 

Informasi Dari Terminal Ke Kapal


Informasi berikut ini  dari terminal diperlukan oleh kapal:
  1. Tingkat perkiraan fluktuasi kedalaman air pada perlabuhan dan gaya berat spesifik air laut didekat perlabuhan selama gelombang surut.
  2. Kebutuhan untuk menggunakan kapal tunda atau kapal dengan tali kerja untuk manuver atau penambatan
  3. Tali kapal/kapal tunda akan digunakan untuk diikatkan pada kapal tunda
  4. Tali tambatan dan aksesoris yang diperlukan untuk pekerjaan tambatan
  5. Rincian sistem tambatan didarat
  6. Sepanjang sisi yang sebelah mana?
  7. Jumlah dan diameter sambungan manipol
  8. Fitur pada tambatan atau pelampung pada tambatan
  9. Kecepatan dan sudut pendekatan kapal pada tambatan saat kedatangan yang diijinkan 
  10. Alat visual dan dan dapat didengar yang digunakan selama pekerjaan penambatan termasuk pengukur kecepatan penambatan
  11. Adanya pengaturan di area penambatan untuk lereng terpasang atau terminal dengan sistem pengubahan 
  12. Informasi sebelum penyusunan rencana untuk penanganan kargo dan informasi pada perubahan
  13. Dalam hal bypass, saran pada batasan terkait lingkungan dan batasan muatan
  14. Sifat, gaya berat spesifik (API) dan suhu minyak kargo 
  15. Jumlah dan ukuran selang yang digunakan atau alat yang melayang, susunan yang bisa bergerak, tekanan maksimum yang diijinkan
  16. Perkiraan jumlah pemuatan
  17. Urutan pemuatan minya kargo yang diinginkan
  18. Kecepatan pemuatan maksimum di darat
  19. Periode siaga akibat penghentian pompa konvensional
  20. Metode komunikasi antara kapal dan darat, serta sistem komunikasi dalam kondisi darurat
  21. Aturan keselamatan untuk bertambat dan pemeriksaan keselamatan diatas kapal / di darat
  22. Hal-hal lain yang membutuhkan tindakan pencegahan khusus

Tugas & pengamatan kru kapal selama pengoperasian kargo

tugas dan tanggung jawab kru kapal tanker selama pengoprasian kargo

PROSEDUR PENGOPERASIAN KARGO 

Persiapan dan formalitas untuk kedatangan kapal tanker di pelabuhan telah digambarkan, khususnya penambatan dan persiapan dan formalitas untuk berlayar. Tindakan pencegahan ketika memasuki/meninggalkan pelabuhan juga telah digambarkan.

Perintah selama pengoperasian kargo

  1. Awak yang ditempatkan pada pengoperasian kargo harus sepernuhnya berkonsentrasi.
  2. Instruksi yang diberikan kepada awak harus diawasi oleh instruktor selama pelaksanaan dan setelah penyelesaian pekerjaan.
  3. Instruksi hal-hal penting harus dilakukan dengan catatan tertulis. 
  4. Mualim I & perwira jaga harus tetap di dek/CCR selama pengoperasian kargo.
  5. Sebelum menyerahkan pengamatan kargo, semua informasi yang diperlukan mengenai kargo harus dijelaskan dengan jelas kepada perwira yang mengambil alih pengamatan.
  6. Sebelum mengambil alih pengamatan, Perwira Jaga harus memastikan bahwa pengoperasian kargo dilakukan sesuai rencana kargo.
  7. Pengamatan tidak boleh diserahkan selama pengoperasian kargo yang penting.(misalnya : pengelupasan, pengisian bahan bakar pada tangki yang separuh penuh)

Tugas awak & pengamatan selama pengoperasian kargo

Berikut ini merupakan Ketentuan minimum beserta tugas dan tanggung jawab awak kapal dan pengamatan pengoprasian kargo Kapal Tanker

1.Nahkoda

Ketentuan minimum Informasi & peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini, kategori polusi pada kargo, komunikasi darurat dengan darat,
  • Sebelum memulai operasi kargo, kondisi keselamatan keseluruhan harus diperiksa oleh Nahkoda
  • Pemeriksaan berkala selama operasi kargo

2.Mualim I

Ketentuan minimum Peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini, kategori polusi pada kargo, urutan keseluruhan pemuatan/pembongkaran, kecepatan pemuatan/pembongkaran & ETC, kondisi ballast, 
  • Bertanggungjawab atas operasi kargo
  • Stasiun di dek / CCR selama pemuatan/pembongkaran awal, pengisian bahan bakar pada tangki yang separuh penuh & setidaknya 30 menit sebelum operasi kargo 

3.Perwira Jaga

Ketentuan minimum Peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini, kategori polusi pada kargo, kecepatan pemuatan/pembongkaran dan lain lain, penghentian darurat, urutan pemuatan/pembongkaran
  • Operasi kargo
  • Memeriksa ullage & penghitungan kecepatan dan lain lain
  • Patroli setiap jam
  • Persiapan dokumen kargo 

4.Kelasi

Ketentuan minimum Peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini, kategori polusi pada kargo, penghentian darurat, urutan pemuatan / pembongkaran
  • Operasi kargo
  • Mengamati di dek

5.Masinis & awak lain

Ketentuan minimum Peraturan pelabuhan, informasi kargo & bahaya pada kargo saat ini
  • Selama operasi kargo & pembersihan tangki, mesin di dek, kerekan, kamar pompa harus diperiksa oleh Awak Dek setidaknya satu kali setiap pengamatan

Hal yang Harus Diperiksa Sebelum Bunker

Hal yang Harus Diperiksa Sebelum Bunker

hal yang harus diperiksa sebelum dan sesudah bunker


Keseimbangan/kemiringan

  1. Gaya berat minyak spesifik (suhu minyak)
  2. Persiapan untuk daftar pengukuran kedalaman
  3. Penentuan alat komunikasi (blok mesin-klep kamar mesin-orang  yang mengukur kedalaman)
  4. Komunikasi dengan departemen dek (Mualim I) (penentuan jam  pengisian bahan bakar)

Persiapan peralatan

  1. Periksa  fungsi pengukur tingkat minyak (bandingkan dengan pengukuran kedalaman)
  2. Tutup sumbat pengaering pada rak ‘simpan semua’ di manipol gudang bahan bakar dna pipa klep udara
  3. Periksa bahwa semua pipa klep udara untuk kapal tangki bahan bakar bersih dan bebas dari halangan apapun.
  4. Periksa ada tidaknya hidrokarbon atau uap H2S 
  5. Persiapan bahan serap minyak/serbuk gergaji/ruangan didekat stasiun bahan bakar
  6. Persiapan pemisahan (dispersant) pada tumpahan minyak
  7. Tempatkan pemadam api jinjing di lokasi manipol gudang bahan bakar
  8. Persiapan derek kecil untuk selang penyambung gudang bahan bakar.
  9. Persiapan botol pengambilan sampel dengan tutup.
Baca: Persiapan Sebelum Bunker Dikapal

Sifat pendahuluan minyak (gaya tarik spesifik, kekentalan, titik nyala api), pengaturan suhu. 

  1. Urutan pengoperasian (urutan tangki, jumlah penerimaan tiap tangki) dengan pasokan.
  2. Penentuan tekanan pasokan minyak dan kecepatan pasokan minyak, alat komunikasi (penggabungan istilah).
  3. Memastikan jumlah yang harus dipasok.
  4. Alat untuk menghentikan pemompaan pemindahan ke gudang bahan bakar.

Memulai operasi

  1. Periksa/pastikan pengaturan anggota awak (PIC) pada posisi yang telah ditugaskan.
  2. Periksa selang penyambung untuk pengencangan baut yang tidak seimbang dan terbungkus
  3. Ikat selang penyambung.
  4. Pasang pengukur tekanan pada header pemasok minyak.
  5. Periksa apakah sumbat pada semua lubang air di dek tersumbat dengan kencang.
  6. Memberitahu perwira jaga/pengamat dan menarik bendera B.
  7. Perhatikan tali tambatan pada tongkang bahan bakar.
  8. Periksa untuk memastikan bahwa tidak ada pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan api telanjang. (di dek)

Pengoperasian klep

  1. Periksa dan pastikan bahwa pengoperasian klep berada dalam urutan pemuatan.
  2. Periksa untuk memastikan bahwa kerai flens terpasang pada bukaan intake pada sisi yang berlawanan dengan manipol bunker.
  3. Periksa dan pastikan bahwa ventilasi udara pada tangki bunker tidak terhalang dan bebas dari halangan apapun. 
  4. Buka klep pada urutan pemuatan (masukkan membuka/menutup klep dalam catatan).

Memasok Minyak

  1. Periksa kondisi aliran udara dari ventilasi udara
  2. Periksa kedalaman tangki yang diisi (harus sering diukur selama pemasokan minyak).
  3. Periksa kondisi komunikasi
  4. Periksa perubahan pada keseimbangan.
  5. Pengambilan sampel dari manipol bunker dengan menggunakan metode tetes terus menerus. 
  6. Tempatkan stiker pada segel botol yang ditandatangani oleh pemasok bunker dan Kepala Kamar Mesin dengan menggunakan botol sampel yang telah diberikan.
  7. Periksa permukaan laut disekitar kapal

Penyelesaian pemasokan minyak

  1. Pastikan penyelesaian pasokan minyak dengan melakukan pengukuran kedalaman.      
  2. Beritahu perwira pengamat (turunkan bendera B)   
  3. Tutup semua klep
  4. Pasang kembali flens kerei pada bunker manipol
  5. Kembalikan klep pada posisi asalnya.

Pemeriksaan

  1. Lakukan pengukuran kuantitas kedalaman akhir   
  2. Penghitungan kuantitas yang diterima (perbaikan keseimbangan dan penerimaan suhu)  
  3. Perjanjian dengan pemasok (melaporkan perjanjian kepada Nahkoda)
  4. Jika ragu akan kuantitas yang diterima, Kepala Kamar Mesin harus memberikan keterangan/catatan protes pada tanda terima (untuk volume hanya pada suhu teramati saja)

Lain-lain

  • Buat data yang perlu didalam Buku Catatan Minyak.
  • Buat data yang perlu didalam Buku Catatan Mesin.